Jaksa Agung ST Burhanuddin menyarankan agar ada upaya represif dalam penegakan hukum pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pemerintah Kota Bogor menilai penindakkan hukum bagi pelanggar PSBB memang harus tegas untuk mendisiplinkan warga.
"Memang kita harus tegas agar warga disiplin," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya saat dihubungi, Jumat (8/5/2020).
Bima menyebut penegakkan aturan yang tegas juga harus dikombinasikan dengan perhatian kepada warga. Menurutnya, warga yang ekonominya terpuruk akibat PSBB harus dipastikan mendapat bantuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tegas tindak pelanggaran di lapangan. Perhatian bagi warga yang ekonominya terpuruk karena pembatasan aktivitas. Pemkot pastikan semua bantuan sampai," katanya.
Jaksa Agung Minta Petugas Lebih Represif Saat Penertiban PSBB:
Bima mengatakan menerapkan aturan yang tegas bukan hanya kewenangan Pemkot. Dia menyebut seluruh stakeholder harus solid dan satu frekuensi untuk mendisiplinkan warga.
"Untuk sanksi pidana perlu bersama sama polisi, jaksa dan hakim. Saya perintahkan Pol PP tegas dalam hal-hal yang jadi kewenangan pemkot, seperti tutup atau cabut izin usaha. Tapi yang lain perlu dukungan semua," katanya.
"Di Kota Bogor kita sudah satu frekuensi. Kemarin polisi tegas, jadikan tersangka warga yang lawan petugas. Intinya, saya dukung penuh aparat tindak tegas," sambungnya.
Diketahui sebelumnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin memberi saran terkait penegakan hukum pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Jaksa Agung menyarankan agar ada upaya represif selain sosialisasi dan preventif.
"Masukan dari saya adalah 3 hari sosialisasi, 3 hari kemudian adalah preventif, 3 hari ke depannya, di hari ke 7 adalah represif," kata Burhanuddin dalam siaran channel YouTube BNPB, Jumat (8/5/2020).
Burhanuddin menyoroti sejumlah upaya preventif aparat yang malah terkesan diremehkan objek yang ditindak. Dia tak ingin ini terus terjadi.
"Karena kalau lihat dari yang ditayangkan di TV bagaimana mereka begitu dilakukan operasi membantah, bahkan lebih galak lagi yang diperiksa. Ini adalah hal-hal yang mengkhawatirkan. Untuk itu tadi saya memberikan masukan, lakukan tindakan represif supaya apa, muka temen-temen yang di lapangan itu tidak malu," jelas Jaksa Agung.