Pemkab Bantul mengungkap ada penambahan empat kasus baru virus Corona atau COVID-19 di wilayahnya hari ini. Tiga di antaranya berasal dari klaster Indogrosir, Sleman.
"Hari ini ada empat pasien positif (COVID-19) baru, tiga di antaranya adalah klaster Indogrosir (Mlati, Sleman) dan yang perempuan, 13 tahun adalah klaster tablig Jakarta," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santoso melalui keterangan tertulis, Jumat (8/5/2020).
Ketiganya masing-masing laki-laki, 24 tahun dirawat di PKU Bantul, laki-laki, 48 tahun dirawat di Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC), Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, laki-laki, 44 tahun dirawat di RSLKC. Untuk perempuan berusia 13 tahun saat ini dirawat di Rumah Sakit Panembahan Senopati (RSPS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang kerap disapa dr Oki ini melanjutkan, saat ini ada 14 pegawai Indogrosir yang telah dinyatakan reaktif rapid test dari Sleman. Mereka merupakan warga Kabupaten Bantul.
"Jadi mereka itu domisili Bantul, dan sudah kita lakukan swab test. Saat ini beberapa sudah masuk rumah sakit. Tapi, ada juga yang isolasi di rumahnya sendiri dan hari ini beberapa juga ada yang dirujuk ke RSL (RSLKC)," ucapnya.
Dalam kesempatan terpisah, Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih menyebut, hari ini terdapat penambahan enam kasus positif di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sehingga jumlah kasus positif virus Corona di DIY menjadi 143 orang. Sedangkan untuk pasien yang sembuh bertambah dua orang.
"Untuk hari ini ada penambahan sebanyak 6 kasus, sehingga jumlah kasus positif COVID-19 di DIY menjadi 143 kasus," kata Berty melalui keterangan tertulis, hari ini.
Berty menjelaskan, tambahan seorang pasien itu adalah pasien kasus 140, laki laki 52 tahun warga Sleman; kasus 141, laki laki 25 tahun warga Bantul; kasus 142, laki laki 43 tahun warga Bantul; kasus 143, laki laki 44 tahun warga Bantul; kasus 144, laki laki 49 tahun warga Kulon Progo dan kasus 145, perempuan 14 tahun warga Bantul.
"Kasus 140 pernah mengikuti jamaah ke Gowa, kasus 141 pernah kontak dengan kasus positif, kasus 142 pernah kontak dengan kasus positif, kasus 143 pernah kontak dengan kasus positif kasus 144 pernah mengikuti acara ke Jakarta dan kasus 145 keluarga ada yang positif," ujarnya.