Badan Intelijen Nasional (BIN) kembali menggelar rapid test COVID-19. Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, mengatakan, rapid test yang diselenggarakan oleh BIN ini sudah kali kedua.
"Badan Intelijen Negara (BIN) kembali melakukan tes cepat atau rapid test massal kedua kalinya di MRT Blok M, Jakarta Selatan pada hari ini, Jumat (8/5/2020). Sebanyak 500 alat tes cepat disiapkan selama pengetesan," ujar Jati dalam keterangan tertulisnya.
Total, ada 3 dokter, 15 perawat dan 8 tenaga kesehatan lain dalam kegiatan tersebut. Jati menjelaskan, dalam rapid test ini petugas juga menggunakan Helm Thermal KC Wearable untuk mengecek suhu tubuh pengunjung yang datang. Menurutnya, suhu tubuh pengunjung akan terpantau secara real time pada monitor yang sudah tersedia yang di-scan menggunakan helm tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petugas juga dilengkapi dengan helm monitoring suhu tubuh yang dapat langsung di pantau secara real time. Alat monitoring dilengkapi dengan kamera sekaligus sebagai sensor dan layar kacamata untuk melihat hasil monitor serta dilengkapi dengan dua buah baterai sebagai sumber daya dengan daya tahan satu baterai sampai dengan 5 jam," katanya.
Jati mengatakan, dalam kegiatan tersebut BIN menyiagakan 4 mobil laboratorium dengan menyediakan 500 alat RT IgM/IgD. Menurutnya, mobil laboratorium tersebut mampu mendapat hasil uji test dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dalam waktu 5 jam. Laboratorium mobil ini memiliki kemampuan uji 1.248 sampel per hari.
"Mobil laboratorium tersebut juga berisi tes PCR yang lengkap dan canggih serta memenuhi standar kesehatan. Peralatan di dalamnya berupa Bio Safety Cabinet (BSC), Thermo Scientific TSC Series (freezer) Thermomixer, Rotor-Gene Q, Centrifigue 5424 R, Mikropipet, dan wastafel cuci tangan," ucapnya.
Jati mengatakan, rapid test yang diselenggarakan oleh BIN di kawasan Blok M merupakan kali kedua. Rapid test yang pertama dilaksanakan di daerah Dukuh Atas, Jakarta Pusat pada Kamis (6/5).
"Rapid test sebelumnya di Dukuh Atas pada 6 Mei 2020 lalu, ada empat warga dinyatakan positif setelah hasil uji swab. Keempat warga selanjutnya dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet," katanya.
Pemerintah Akui Penanganan Corona Terkendala Fasilitas PCR: