Banyak cara menunjukkan kepedulian kepada sesama saat Ramadhan di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19. Salah satu contohnya dilakoni emak-emak pengajian di Cimahi.
Ibu-ibu majelis taklim di RT 6 RW 7, Kampung Tangkil, Kota Cimahi, Jawa Barat, patungan untuk membeli sembako. Setelah itu, mereka membagikan sembako itu kepada masyarakat sekitar yang terdampak COVID-19.
Pimpinan pengajian Majelis Taklim Baitul Muttaqien, Etty Nurhayati (64) mengatakan, gerakan patungan itu diinisiasi karena banyak masyarakat di sekitar yang akhirnya kehilangan pekerjaan dan tak memiliki pendapatan. "Banyak warga yang terdampak COVID-19 namun masih belum dapat bantuan dari pemerintah. Ada ide dari ibu-ibu pengajian kami agar bisa membantu tetangga terdekat dulu," ujar Etty, Jumat (8/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah dua kali penyaluran bantuan paket sembako berlangsung di kawasan permukiman tersebut. Pada Jumat pertama, sebanyak 19 paket yang disalurkan dan jumlahnya bertambah menjadi 20 paket pada Jumat kedua.
"Dibagikan setiap hari Jumat, Insya Allah berkah bagi donatur maupun penerima. Paket yang diberikan disesuaikan dengan dana yang terkumpul. Begitu ada dana lebih, diupayakan paket bingkisan ditambah agar bisa menyentuh lebih banyak warga," katanya.
Mensos: Pembagian Sembako Harus Tepat Sasaran:
Selain itu, bantuan tak hanya disalurkan pada warga muslim saja meskipun sembako tersebut berasal dari ibu-ibu pengajian. "Warga nonmuslim juga kami beri sembako karena sama-sama membutuhkan. Ini bukan melihat suku atau agama, tapi semua tetangga kita yang terdampak," ucap Etty.
Bantuan yang diberikan berupa beras, telur, minyak goreng, susu, serta kecap. Nilai paket sembako pun tak terlalu besar.
"Isiannya tergantung komoditas yang ada, sambil bantu pedagang karena belinya di warung terdekat saja. Memang tidak banyak, kalau dirupiahkan sekitar Rp 50.000 per paket. Minimal bisa menyambung kebutuhan pangan mereka meski untuk waktu singkat," ujar Etty.