PKB: Mendes PDTT Bilang Urusan dengan Bupati Boltim Sudah Selesai

PKB: Mendes PDTT Bilang Urusan dengan Bupati Boltim Sudah Selesai

Zunita Putri - detikNews
Kamis, 07 Mei 2020 17:15 WIB
Wasekjen PKB Daniel Johan (Gibran/detikcom)
Foto: Wasekjen PKB Daniel Johan (Gibran/detikcom)
Jakarta -

Ketua DPP PKB Daniel Johan mengatakan urusan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar dengan Menteri Desa dan PDTT Abdul Halim Iskandar sudah selesai. Daniel meminta semua pihak menahan diri dan tidak membuat gaduh lagi.

"Menteri Desa dan PDT juga sudah menyatakan bahwa urusan dengan Bupati Boltim sudah selesai, berharap agar para pihak bisa menahan diri agar masalah tidak diperpanjang dan diperuncing dengan komentar-komentar yang tidak pas apalagi disebar di media sosial," kata Daniel kepada wartawan, Jumat (7/5/2020).

"Kritik kepada Pemerintah atau siapapun sangat perlu, tapi di tengah suasana Ramadhan ini kita berharap agar kritik juga disampaikan dengan bahasa yang pantas sehingga tidak menyinggung pihak-pihak lain," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga meminta seluruh masyarakat tidak membesar-besarkan masalah ini. Daniel mengimbau masyarakat fokus membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Jauh lebih penting saat ini kita bersama-sama menangani COVID-19 agar segera berakhir, jika ada yang kurang mari sama-sama saling mengingatkan dan saling mendukung satu sama lain," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Terkait polemik adu argumen antara Bupati Lumajang Thoriqul Haq versus Bupati Boltim Sehan Salim Landjar, Daniel menilai para kepala daerah ini sama-sama mementingkan yang terbaik untuk warganya. Dia juga memaklumi adanya adu argumen antara keduanya.

"Kita melihat bahwa sebenarnya kedua kepala daerah sama-sama ingin yang terbaik dalam pelayanan kepada rakyatnya.
Dan Bupati Lumajang Cak Thoriq merespon keras dikarenakan pernyataan dari Bupati Boltim dipandang tidak pantas disampaikan di publik, sehingga mengundang respon keras beliau, Namun, keduanya demi kebaikan masyarakat masing-masing daerah, dan tidak perlu saling menyalahkan, Pemerintah Pusat telah bekerja keras terutama Mendes sangat memperhatikan nasib masyarakat desa, sampai subuh belum tidur," pungkasnya.

Sebelumnya, Bupati Boltim Sehan Salim mengkritik Surat Edaran Mendes PDTT Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Desa Tanggap COVID-19 Dan Penegasan Padat Karya Tunai Desa. Sehan Salim mengkritik surat edaran yang menyatakan penggunaan Dana Desa hanya bisa lewat program padat karya, bukan yang lain-lain. Padahal, Sehan menyebut pihaknya telah merealokasi anggaran--salah satunya dari Dana Desa--untuk penanganan COVID-19 sebelum surat Mendes itu turun.

Sikap Mendes PDTT lewat sejumlah surat inilah yang dikritik Sehan. Menurut Sehan, ini memperlambat kerja daerah dalam menangani COVID-19. Sehan mengatakan sama sekali tidak menyinggung bupati manapun termasuk Thoriq selaku Bupati Lumajang. Dia mengkritik pemerintah karena ada kebijakan yang tidak sinkron antara menteri yang satu dengan yang lain.

"Saya kan kritik menteri atas urusan rakyat saya. Saya dipilih warga Boltim, dia dipilih rakyat Lumajang. Nggak pantas kan. Saya marah ke menteri karena ada aturan tak sesuai daerah saya," kata Sehan saat dihubungi detikcom, Rabu (6/5).

"Saya kaget, kenapa pembantu presiden dalam hal ini menteri kok tidak koordinasi. Padahal kita di daerah harus ambil langkah cepat COVID-19 ini. Makanya saya lihat surat menteri ini tanpa kajian, sementara ini masalah COVID masalah emergensi. Itu yang bikin saya mencak-mencak," jelas Sehan.

Sikap Sehan ini disoroti Bupati Lumajang Thoriq. Sehan pun bingung kenapa Bupati Lumajang balik menyerangnya, padahal dirinya mengkritisi pusat, bukan sesama daerah.

"Jangan salah Bupati Boltim, soal tabungan, saya kasih cara bagus di Lumajang. Kita di Lumajang cukup panggil banknya, kita siapkan wifi-nya, mereka tinggal bawa laptop dan alat geseknya. Jadi masyarakat tinggal hadir di kecamatan membuat rekening bank," kata Thoriq seperti dalam video berdurasi 15 menit yang diterima detikcom, Kamis (7/5).

"Hal itu bisa kita lakukan, ini adalah cara. Kalau mikir ruwet ya kayak gitu, sudah nggak zaman jauh-jauh ke bank, buku tabungan. Cukup panggil kepala cabang banknya. Tapi ini ada sinyal nggak di sana ya (Boltim)? Kalau ada beres. Jadi ini udah nggak zamannya buku tabungan, udah berubah zamannya. Who is problem, ayolah Pak bupati kalau ada vidcon (video conference) dengan menteri didengarkan, ditelaah. Saya ini sering ke lapangan, saya ini masih kasih bantuan, tapi kalau ada vidcon saya tetap sempatkan ikut," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads