Bupati Lumajang Sebut Kepala Daerah Boltim Teman yang Harus Diingatkan

Bupati Lumajang Sebut Kepala Daerah Boltim Teman yang Harus Diingatkan

Faiq Azmi - detikNews
Kamis, 07 Mei 2020 05:08 WIB
Perang argumen antara Bupati Lumajang Thoriqul Haq dengan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Salim Landjar berlanjut. Thoriq menyebut Sehan sebagai teman yang harus diingatkan.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq/Foto: Tangkapan Layar
Surabaya - Perang argumen antara Bupati Lumajang Thoriqul Haq dengan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Salim Landjar berlanjut. Thoriq menyebut Sehan sebagai teman yang harus diingatkan.

"Jadi saya 6 hari ini keliling desa, memastikan BLT Dana Desa segera dicairkan dan selesai. Belum sempat punya pikiran ya untuk menanggapi. Tapi ya agak sinis gitu videonya (argumen Sehan). Sudah saya lihat," kata Thoriq seperti dalam video berdurasi 15 menit yang diterima detikcom, Kamis (7/5/2020).

Thoriq bersyukur Sehan sudah tidak membodoh-bodohkan orang. Selain itu, ia menilai intonasi bicara Sehan juga mulai turun. Saat ditanya soal motivasi menyebut-nyebut nama Bupati Boltim, Thoriq mengaku hanya sekadar ingin mengingatkan teman sesama bupati.


"Begini, video awal saya karena ingin memastikan koreksi sesama teman bupati. Jangan membodohkan menteri, jangan itu tidak baik untuk etika birokrasi. Saya kan teman sesama bupati ya saya ingatkan, wajar mengingatkan. Kalau kalian punya teman kan harus dikoreksi kalau dia salah," ujarnya.

"Jangan lah etika seperti itu, nanti dibiarkan bisa-bisa bupati membodohkan gubernur, kepala dinas membodohkan bupati. Ini tidak baik untuk struktur pemerintahan. Apa urusan saya dengan dia? Ya karena sesama bupati teman lah. Harus ada koreksi agar tidak keterusan," imbuhnya.


Politisi PKB ini mengajak Bupati Boltim untuk kerja keras di tengah persoalan saat ini. Menurutnya, presiden sudah mengatakan kondisi sudah ruwet, sehingga kepala daerah harus kerja keras.

"Data DTKS Kemensos ada banyak yang salah, tidak semua salah, ya tidak sampai 50 persen salah, ada memang yang meninggal pindah kota. Tapi ayo begitu salah kita buat musyawarah desa untuk koreksi dan dicoret data yang tidak sesuai. Baru lapor ke Dinsos, jangan bilang menteri bodoh," pungkasnya. (sun/bdh)

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.