Pandemi virus Corona masih terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi. Infeksi COVID-19 mengakibatkan ibadah haji 2020 belum memiliki kepastian pelaksanaan.
Meski begitu, Kementerian Agama (Kemenag) berharap Arab Saudi segera memberi kepastian pelaksanaan haji 2020. Ibadah haji sejatinya tersedia setiap tahun bagi seluruh muslim di dunia.
"Harapan kami, tanggal 19 Ramadhan atau 12 Mei sudah ada keputusan. Tanggal 20 Ramadhan sampai 10 Syawal, Saudi memasuki masa libur musim panas. Jika baru diputuskan setelah libur, untuk persiapan terlalu mepet karena operasional haji dimulai bulan Zulqa'dah," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar dalam rilis yang diterima detikcom pada Rabu (6/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nizar mengatakan telah mendengar informasi pembukaan kembali akses Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Pembukaan akses memungkinkan masyarakat melakukan tawaf sunah. Nizar berharap pembukaan akses bisa mempercepat pengumuman kepastian haji 2020.
Hingga saat ini, proses persiapan penyelenggaraan haji di Indonesia tetap berjalan. Manasik haji online sudah dilakukan dengan mendesiminasikan video melalui media sosial. Penyebaran lewat media sosial memungkinkan masyarakat lebih mudah mengakses video manasik haji.
Sebagai informasi, proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) tahap I baru ditutup pada 30 April 2020. Total ada 179.584 jemaah haji reguler yang telah melakukan pelunasan.
Penanganan virus Corona saat ini masih menjadi fokus Arab Saudi dan Indonesia. Fokus memungkinkan percepatan penanganan infeksi virus Corona untuk keselamatan masyarakat. Indonesia terus berkoordinasi dengan Saudi untuk menjamin pelaksanaan haji dan kesehatan jemaah serta warga sekitar.
(row/erd)