Gempa bumi bermagnitudo (M) 6,9 terjadi di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa itu terjadi karena adanya aktivitas subduksi.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangannya, Rabu (6/5/2020)
Triyono menyebut gempa yang terjadi memiliki mekanisme sesar naik. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault)," kata Triyono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga diimbau tidak panik dan tetap tenang. BMKG memastikan gempa yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"(Masyarakat diimbau) menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa," tuturnya.
Sebelumnya, BMKG melakukan pemutakhiran pada kekuatan gempa yang terjadi di Maluku Tenggara Barat. Semula BMKG menginformasikan gempa terjadi M 7,3, tetapi kini dimutakhirkan menjadi M 6,9.
Gempa disebutkan terjadi pukul 20.53.57 WIB di wilayah Laut Banda. Titik koordinat gempa tercatat berada di 6,95 Lintang Selatan dan 130,04 Bujur Timur.
(isa/mae)