Dua orang anak buah kapal (ABK) dan empat santri pondok pesantren terjaring saat mudik ke Klaten menggunakan bus pariwisata. Mereka diperiksa, didata dan dilaporkan ke gugus kecamatan dan desa.
"Pemudik dari Bandara Soetta menggunakan bus pariwisata turun di Terminal Ir Soekarno Klaten Senin (4/5) pukul 12.40 WIB. Sebanyak dua orang yang bersangkutan dari Jerman bekerja sebagai anak buah kapal," ungkap Koordinator Terminal Ir Soekarno, Klaten, Marjono, Rabu (6/5/2020).
Marjono menjelaskan selain dua ABK, pada Selasa (5/5) juga ada empat pemudik santri dari ponpes di Jawa Timur. Para santri itu juga tidak menggunakan bus reguler tetapi bus pariwisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selasa (5/5) pukul 10.55 WIB dengan menggunakan bus pariwisata pemudik dari pondok pesantren di Jawa Timur sebanyak empat orang," lanjut Marjono.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Klaten, Sudiarsono mengatakan dua pemudik dari Jerman itu dari Bandara Soekarno-Hatta menggunakan bus pariwisata ke Klaten.
"Saat turun terminal kita cek suhu, didata dan dilaporkan ke gugus tugas kecamatan Pedan dan Ceper. Kami sampaikan ada dua warga itu akan kembali ke kampung halaman," kata Sudiarsono.
Menurut Sudiarsono, pemudik di Terminal Ir Soekarno selama dua hari sebelumnya sudah nol. Di stasiun juga sudah tidak ada.
"Stasiun sudah nol. Hanya terminal ada dua itu padahal sebelumnya sudah nol dua hari berturut-turut," terangnya.