KPK: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 40, Kalah dari Malaysia-Singapura

KPK: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 40, Kalah dari Malaysia-Singapura

Ibnu Hariyanto - detikNews
Rabu, 06 Mei 2020 18:10 WIB
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (Rolando FS/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia saat ini di angka 40. Ia menyebut angka itu masih jauh dibanding IPK dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura.

"IPK kita itu angkanya 40 dari skala 0-100. Di negara ASEAN kita di bawah Singapura, di bawah Malaysia artinya kalau liat dari angkanya gapnya dengan negara-negara masih jauh, mereka angkanya rata-rata 90-an, masih jauh," kata Alexander Marwata dalam diskusi daring bersama penyanyi Oppie Andaresta dan musisi Ridho Hafiedz alias Ridho Slank, Rabu (6/5/2020).

Hal itu sampaikan Alex saat menjawab pertanyaan Oppie Andarista soal pengaruh Pusat Edukasi Antikorupsi atau Anti-Corruption Learning Center (ACLC) KPK terhadap tren kasus korupsi di Indonesia. Alex menjelaskan untuk mengukur tingkat korupsi suatu negara dinilai dari IPK.

"Kalau menilai apakah Indonesia masih termasuk negara yang korup atau tidak, ukurannnya selama ini adalah Indeks Persepsi Korupsi (IPK) itu yang menilai adalah Transparency International. Ada 180-an negara lebih yang dinilai, disurvei,Indonesia itu masih berada di urutan 90 dari 180-an negara," kata Alex.
Menurut Alex, peringkat itu masih masih jauh di bawah Malaysia dan Singapura yang memiliki IPK rata 90. Untuk itu, ia berharap ada peran serta masyarakat agar IPK Indonesia meningkat lebih cepat.
"Makanya butuh ini banyak keterlibatan masyarakat ini, karena apa? Ya kalau hanya mengandalkan KPK, hanya bergerak sendiri rasa-rasanya mungkin perlu 1 abad lagi baru kita lihat hasilnya," tuturnya.
(ibh/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads