Jadi Kepala BNPT, Boy Rafli Bicara soal Ulama dan Moderasi Pemikiran Radikal

Jadi Kepala BNPT, Boy Rafli Bicara soal Ulama dan Moderasi Pemikiran Radikal

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 06 Mei 2020 10:55 WIB
Kepala BNPT Boy Rafli Amar
Kepala BNPT Boy Rafli Amar (Screenshot YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Irjen Boy Rafli Amar resmi menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dalam masa kepemimpinannya, Boy mengatakan BNPT akan berfokus meningkatkan kerja sama, baik dalam negeri maupun luar negeri.

"Oleh karena itu, fokus kami nanti akan lebih meningkatkan kerja sama di dalam negeri maupun luar negeri. Karena kita tahu terorisme adalah kejahatan yang terogranisir, kejahatan yang luar biasa. Jadi perlu jalinan suatu kerja sama semua pihak yang maksimal. Dan kita menyadari bahwa upaya itu tidaklah cukup hanya dilakukan oleh unsur-unsur petugas, aparat negara, namun juga sebagaimana dipesankan Bapak Presiden Jokowi," kata Boy kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/5/2020).

Boy juga menekankan pentingnya kerja sama dengan ulama terkait moderasi pemikiran-pemikiran radikal. Dia menegaskan Indonesia sudah sepakat menjadikan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat, tokoh agama alim ulama di dalam rangka memoderasi pemikiran-pemikiran yang katakanlah selama ini mengarah ke pemikiran-pemikiran yang radikal yang tentunya kita hidup dalam negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila," ujar Boy.

"Dan kita sudah sepakat menjadikan Pancasila sebagai falsafah bangsa untuk hidup rukun dan damai dan demi terwujudnya amanah dalam konstitusi negara maka tentu BNPT kami akan semaksimal mungkin membangun sebuah kekuatan yang dilandaskan kerja sama, komunikasi, kolaborasi di antara seluruh elemen-elemen yang terdapat di dalam unsur pemerintah maupun dalam unsur masyarakat sendiri," sambung Boy.

ADVERTISEMENT

Jokowi Resmi Lantik Boy Rafli Amar Jadi Kepala BNPT:

Boy mengatakan tantangan terkait penanganan terorisme ke depan akan semakin dinamis. Menurut Boy, BNPT akan melakukan penguatan dan penataan kelembagaan untuk menghadapi ancaman yang semakin kompleks.

"Oleh karena itu, bagaimana dalam menghadapi tantangan ini semua kekuatan baik dalam negeri, demikian juga kerja sama internasional dalam mengeliminasinya harus dioptimalkan, jadi optimalisasi kerja sama yang ada ini ke depan kita tidak boleh underestimate, tidak boleh anggap remeh setiap gelagat yang mengarah ke perbuatan-perbuatan teror," imbuh Boy.

Mantan Wakalemdiklat itu juga menyampaikan pesan Presiden Jokowi mengenai perluasan dan peningkatan deradikalisasi di Indonesia. Boy mengatakan selama ini ada sejumlah pencapaian yang dilakukan BNPT.

"Jadi beberapa aktivitas deradikalisasi yang telah dicapai antara lain tentu beberapa program-program itu telah menghasilkan antara lain termasuk mantan napi terorisme, yang saat ini bekerja sama dengan BNPT untuk kembali pada pemikiran-pemikiran yang mungkin selama ini tidak sejalan. Sejalan utamanya adalah terkait dengan konstitusi negara, tidak sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa, inilah yang harus kita sinkronkan," tutur Boy.

Boy juga menyampaikan terima kasih kepada ulama-ulama di Indonesia. Dia bersyukur banyak ulama yang memberikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak terbawa arus pemikiran yang tidak sejalan dengan bangsa Indonesia.

"Dan kita berterima kasih ulama-ulama di Indonesia ini adalah ulama yang hubbul wathon minal iman. Jadi keimanan adalah cinta negeri adalah sebagian dari iman, jadi kita bersyukur. Termasuk mengikutsertakan ulama-ulama dalam memberikan pencerahan pada masyarakat. Sehingga generasi muda kita tidak banyak yang terbawa, yang terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran yang tidak sejalan dengan utamanya adalah nilai-nilai luhur bangsa kita yang berdasarkan Pancasila," kata Boy.

Halaman 2 dari 2
(knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads