Duduk Perkara Brimob Diteriaki di Medan Berujung Wajib Lapor

Round-Up

Duduk Perkara Brimob Diteriaki di Medan Berujung Wajib Lapor

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 05 Mei 2020 05:54 WIB
Seorang anggota Brimob diteriaki sekelompok pria di Medan
Seorang anggota Brimob diteriaki sekelompok pria di Medan (Foto: Tangkapan layar video viral)
Medan -

Seorang Brimob di Medan, Sumatera Utara diteriaki sekelompok orang. Peristiwa itu pun berujung dengan ditetapkannya wajib lapor bagi para pelaku peneriakan.

Duduk perkara peneriakan itu bermula dari sekelompok pria dari organisasi kepemudaan di Medan yang mendatangi bekas gedung Medan Plaza. Mereka datang untuk bertemu dengan pihak pengembang.

Polisi mengungkapkan, sekelompok pria tersebut datang untuk meminta uang. Sementara, anggota Brimob itu berada di lokasi karena diduga sedang lewat dan lantas menanyakan persoalan yang terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diduga sekelompok pria tersebut meminta uang. Kemudian dibubarkan. Kemudian, kita amankan untuk mintai keterangan," kata Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing saat dimintai konfirmasi, Minggu (3/5).

Peristiwa peneriakan itu kemudian terekam dalam sebuah video dan viral. Dalam video yang beredar sekelompok pria tersebut tampak berdebat dengan seorang pria berjaket yang disebut sebagai penyambung lidah orang proyek.

ADVERTISEMENT

Kemudian, terlihat seorang anggota Brimob yang tampak memenangkan pria-pria tersebut. Dia seperti mengajak sekelompok pria itu agar tenang.

Lalu, beberapa detik kemudian anggota Brimob itu diteriaki. Dan ada seorang pria berbaju hitam meminta personel tersebut untuk memukulinya.

"Pukul. Pukul, Bang," sebut pria berbaju hitam itu.

Dari beredarnya video tersebut, polisi kemudian turun tangan dan mengamankan para pelaku. Pelaku diamankan untuk dimintai keterangan.

Belakangan, Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Pemuda Karya (IPK) Sumatera Utara (Sumut) melayangkan protes. IPK tak terima anggotanya diharuskan wajib lapor sebagai buntut viralnya video peneriakan anggota Brimob itu.

"Di sini klien kami diduga di bawah tekanan dipaksa untuk meminta maaf kepada Brimob Polda Sumut yang akhirnya videonya viral dan klien kami di saat itu juga disuruh push up, sebutkan Pancasila lalu baru disuruh pulang," ujar Direktur LBH IPK Sumut, Dwi Ngai Sinaga, dalam konferensi pers di Medan, Senin (4/5/2020).

"Dasar apa pihak Brimob Polda membuat aturan wajib lapor kepada klien kami dengan ketentuan waktu setiap hari Kamis. Tindakan ini sudah tidak benar," sambungnya.

Dwi menyebut video tersebut menyudutkan IPK. Dia menegaskan anggota IPK tersebut tidak melakukan pungutan liar maupun melanggar ketentuan hukum.

Berbeda dengan polisi, Dwi menjelaskan anggota IPK itu mendatangi eks gedung Medan Plaza untuk meminta pekerjaan dari pihak pengembang. Kala itu, anggota Brimob membawa laras panjang sudah berada di lokasi.

Dwi pun mempertanyakan kehadiran oknum Brimob Polda Sumut di area lokasi eks bangunan Medan Plaza tersebut. Dia juga memprotes adanya pengecatan posko IPK di Medan Petisah dengan cat putih.

"Yuridiksi apa para oknum Brimob Poldasu itu hadir di area lokasi dengan senjata yang lengkap," katanya.

"Mereka mencari alasan geng motor, apabila itu tempatnya geng motor, ditangkap lah orangnya. Ini (pengecatan pos) jelas tindakan yang tidak masuk akal serta mendesak agar segera dihentikan," sambung Dwi.

Atas protes tersebut, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja, pun mempersilakan. Tatan mengatakan setiap warga untuk membuat pengaduan jika ada dugaan oknum polisi yang melanggar aturan.

"Ya silakan kalau mereka buat Dumas. Polda Sumut ada Bid Propam bidang yang menangani apabila ada laporan dari masyarakat penyalahgunaan jabatan atau wewenang anggota Polri (Polda Sumut)," sebut Tatan.

Halaman 2 dari 3
(mae/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads