Seorang oknum TNI di Bekasi, Jawa Barat, marah-marah karena ditegur petugas lantaran tidak memakai masker saat berkeliaran di luar rumah. Oknum TNI yang saat itu memakai pakaian preman telah meminta maaf dan mengaku khilaf.
"Yang bersangkutan juga sudah menyatakan mohon maaf, khilaf," ujar Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, kepada detikcom, Senin (4/5/2020).
Tri mengungkap pria tersebut berjanji untuk mengikuti segala peraturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Termasuk salah satunya menggunakan masker saat berada di luar rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bersedia ikut dalam kegiatan PSBB," kata Tri.
Lebih jauh saat ditanya soal sanksi karena melanggar PSBB, Tri menyebut bahwa oknum tersebut telah mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat.
"Sanksi sosial buat yang bersangkutan sudah sangat berat," lanjutnya.
Dalam rekaman video yang beredar, pelaku telah dimediasi bersama petugas yang sempat menegurnya. Mediasi dilakukan di Polsek Bekasi Selatan pada Sabtu (2/5) malam.
"Saya salah, saya meminta maaf," kata pria tersebut dalam video seperti yang dilihat detikcom.
Peristiwa itu terjadi di Kayuringin, Bekasi, pada Sabtu (2/5) siang. Kejadian itu direkam video oleh warga dan menjadi viral di media sosial.
Dalam rekaman video yang viral, terlihat pria tersebut mengenakan helm bersitegang dengan petugas perempuan. Pria itu juga mendorong badan petugas perempuan.
"Diem kamu. Urusan kamu apa sama saya? Saya anggota Mabes saya... dari Mabes," kata pria itu dengan nada tinggi seperti dilihat detikcom, Sabtu (2/5).
"Eh, engkong gua juga anak kolong biasa... biasa aja," timpal wanita tersebut.
"Harusnya bapak malu," lanjutnya.
Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Imam Syafi'i mengatakan pria tersebut sebetulmya memakai masker ketika berkendara. Namun, saat menerima panggilan telepon, masker pria tersebut diturunkan.
"Cuma pas lagi jalan, mungkin dia terima telepon atau apa, maskernya diturunin gitu lho. Maskernya diturunin terus angkat telepon. Pas (di) jalan itu ada pengecekan dari petugas. Itulah awal mulanya terus terjadi miskomunikasi," ungkapnya.
Simak juga video Hari Ketiga Wajib Masker di Sukabumi, Masih Ada Pelanggaran Terjadi:
(isa/mei)