Selama Pandemi, Ada 12 Tenaga Kesehatan Tulungagung Positif Corona

Selama Pandemi, Ada 12 Tenaga Kesehatan Tulungagung Positif Corona

Adhar Muttaqin - detikNews
Senin, 04 Mei 2020 04:05 WIB
Selama pandemi virus Corona, jumlah tenaga kesehatan yang positif COVID-19 mencapai 12 orang. Kasus terakhir berasal dari klaster pelatihan haji Surabaya.
Peta sebaran Corona di Kabupaten Tulungagung/Foto: Istimewa
Tulungagung -

Selama pandemi virus Corona, jumlah tenaga kesehatan yang positif COVID-19 mencapai 12 orang. Kasus terakhir berasal dari klaster pelatihan haji Surabaya.

Sekretaris Posko Kesehatan COVID-19 Dinas Kesehatan Tulungagung Didik Eka mengatakan, 12 tenaga kesehatan itu terdiri dari klaster medis sebanyak 9 orang dan klaster pelatihan haji 3a orang.

"Rinciannya dari klaster medis atau SH, tenaga medis yang terpapar dua orang dan para paramedis tujuh orang. Sedangkan klaster bimbingan haji, tenaga medis dua orang dan para medis satu orang. Tenaga medis itu adalah dokter, termasuk dokter spesialis. Sedangkan paramedis adalah perawat, bidan, ahli gizi dan sebagainya," kata Didik, Minggu (3/4/2020) malam.


Kasus terakhir yang terkonfirmasi positif COVID-19 yakni FR (39) paramedis Puskesmas asal Kecamatan Karangrejo. Yang bersangkutan diduga tertular Corona dari salah satu tenaga kesehatan AI yang sebelumnya pernah mengikuti pelatihan haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

"FR terkonfirmasi positif hari ini, dia sekarang kami lakukan karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung, bersama para pasien lain," jelasnya.


Dengan penambahan FR, jumlah warga Tulungagung yang terkonfirmasi positif Corona sebanyak 23 orang. Dari jumlah itu empat di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 19 orang masih menjalani masa karantina.

Sementara itu data dari Posko Kesehatan COVID-19 Dinkes Tulungagung, akumulasi jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) saat ini tercatat 386 orang, 66 orang masih dalam pengawasan, 216 orang selesai pengawasan. Sedangkan 104 di antaranya meninggal dunia.

"Untuk yang meninggal dunia itu beberapa di antaranya telah dilakukan swab dan hasilnya ada yang positif. Namun ada juga yang rapid test reaktif namun belum sempat dilakukan swab," ujar Didik.


Meski demikian, instansi terkait yang melakukan penanganan PDP telah melakukan protokol kesehatan. Termasuk tata cara pemulasaraan jenazah hingga pemakaman.

"Kami juga menelusuri atau tracing terhadap orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien itu," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.