"Pasien dibawa dan diberlakukan Protokol COVID-19 sebab statusnya ODP," ungkap Direktur Medik dan Keperawatan RSST Klaten, dr Juli Purnomo kepada detikcom, Minggu (3/5/2020).
Pasien tersebut adalah warga Klaten Utara. Dia masuk ke RSST sejak tanggal 2 Mei dan meninggal tanggal 3 Mei dengan gejala pnemounia. "Ada gambaran pneumonia. Rapid test sudah kami lakukan dengan hasil negatif," sambung Juli.
Meskipun Rapid tes negatif, imbuh Juli, RSST tetap merencanakan mengambil swab lendir untuk diuji laboratorium. "Tes cepat negatif. Namun baru kita mau ambil swab-nya meninggal dunia lebih dulu," jelas Juli.
Juru bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Corona atau COVID-19 Kabupaten Klaten, dokter Cahyono Widodo membenarkan ada ODP yang meninggal dunia. "Betul. Statusnya masih ODP," kata Cahyono.
Menurut Cahyono, pasien tersebut masuk baru tanggal 2 Mei. Hasil tes cepatnya negatif sehingga ODP.
"Ada (penyakit) penyertanya sehingga protokol (COVID-19) dilakukan hanya sebagai antisipasi. Belum pasti COVID, sebab belum di-swab," lanjut Cahyono.
Informasi yang didapatkan detikcom, pemakaman dilakukan di sebuah makam di Klaten Utara, jenazah tidak dibawa ke rumah duka. "Oleh petugas dibawa dengan ambulans langsung ke makam dan warga tidak banyak yang tahu," ujar seorang warga.
(mbr/mbr)