Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Provinsi Gorontalo mulai berlaku esok hari. Selama penerapan PSBB, pasar mingguan di Gorontalo akan ditutup.
"Yang paling krusial tadi dibahas adalah masalah pasar, baik pasar harian maupun mingguan. Kita sepakat agar pasar mingguan kita tutup dan kita cari dengan cara lain. Seperti contoh di Kota Gorontalo ada pasar online, harganya lebih murah, cepat dan diantar langsung, yang dipesan sesuai ukuran, bahkan terbungkus dengan baik," kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Minggu (3/5/2020).
Selain pasar mingguan, Pemprov Gorontalo juga akan menutup akses perbatasan. Salah satu yang akan ditutup, yakni perbatasan dengan Sulawesi Utara (Sulut) dan Sulawesi Tengah (Sulteng). Namun tetap ada sejumlah kendaraan yang dikecualikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kendaraan yang bisa melintas adalah yang membawa logistik, seperti bahan pokok makanan, BBM, gas, obat-obatan, medis. Mereka bisa masuk, tetapi harus diperiksa. Contoh kendaraan yang mengangkut ayam kita periksa di check point apakah tidak membawa virus. Kalau kendaraan umum kita tahan," jelas Rusli.
Rusli menyebut ada 11 titik check point selama penerapan PSBB. Beberapa di antaranya, yakni perbatasan Atinggola-Sulut, Tolinggula-Palele, Molisipat-Parimo, Taludaa-Bolsel, bandara udara, pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan.
Selama PSBB, Pemprov Gorontalo juga membatasi aktivitas warga. Waktu aktivitas warga dibatasi mulai pukul 06.00-17.00 Wita.
"Pada jam-jam begitu (06.00-17.00 Wita) boleh beraktivitas di mana saja. Datang ke bank harus pakai masker. Kalau tidak memakai tidak akan dilayani, karena sesuai protokol kesehatan. Naik kendaraan tidak boleh berboncengan," tutur Rusli.
Rusli menekankan selam tiga hari awal penerapan PSBB belum ada sanksi yang akan diberikan kepada warga yang melanggar. Selama tiga hari awal ini masih sosialisasi aturan PSBB.
"Untuk sanksinya akan kita terapkan pada hari keempat PSBB nanti," ujar Rusli.
Mantan Bupati Gorontalo Utara itu meminta warga untuk tetap di rumah. Bilamana harus beraktivitas di rumah, Rusli meminta warga menggunakan masker.
"Lebih baik tinggal di rumah daripada tinggal di rumah sakit. Maskerku untuk kamu dan maskermu untukku," imbau Rusli.
(zak/zak)