Salah satu pengajar di Ruangguru, Prita Kusumaputri, mengajukan protes kepada tim Skill Academy (SA) Ruangguru terkait pelajaran pelatihannya masuk ke program Kartu Pra Kerja. Prita mengatakan, awalnya pembuatan video itu hanya untuk berbagi ilmu jurnalistik.
"Ini jelas berbeda dengan tujuan awal pembuatan kelas itu yang tujuannya untuk berbagi ilmu jurnalistik," ujar Prita saat dihubungi, Sabtu (2/5/2020).
Prita mengaku keberatan saat kelas jurnalistik yang ia buat masuk ke paket 'Sukses Kerja Sampingan di Masa Corona'. Dia juga mengatakan tidak ada pemberitahuan dari pihak SA atau Ruangguru bahwa kelasnya akan masuk ke dalam program Pra Kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang mana saya tidak keberatan karena di sana penggunanya menggunakan uang pribadi untuk akses kelas. Beda dengan Pra Kerja, yang tentunya kita semua tahu menjadi perhatian banyak pihak karena menyangkut APBN," ucap dia.
Dalam kesepakatan awal, kelas itu tampil di Skill Academy untuk pembelajaran pribadi. Prita menjelaskan, proses syuting kelas jurnalistik itu dilakukan sebanyak tiga kali, yakni 25 November 2019, 2 Desember 2019, dan 5 Desember 2019, di mana jauh sebelum SA atau Ruangguru ditunjuk sebagai mitra program Pra Kerja.
Prita mengaku sudah melayangkan protes kepada pihak SA Ruangguru untuk menghapus video tersebut dalam program Pra Kerja. Dia menilai, kelas yang ia ajarkan kurang tepat untuk masyarakat di situasi pandemi COVID-19 saat ini.
"Dan berbeda dengan tujuan awal. Apalagi bila kelas tersebut sampai masuk dalam bundel paket 'Sukses Kerja Sampingan di Masa Corona'," kata Prita.
Saat ini, persoalan ini jelas Prita sudah selesai. Pihak SA Ruangguru telah merespons permintaanya dan menghapus video kelas jurnalistiknya di program Pra Kerja.
"Pada Jumat (01/05) malam, saya sudah mendapat respon dari tim Skill Academy, atas permintaan saya yang berkaitan dengan video kelas Jurnalistik tersebut. Tim Skill Academy memastikan kelas tersebut sudah tidak ada di paket Pra Kerja per tanggal 2 Mei 2020," ucap Prita.
(eva/eva)