Pernyataan Lengkap Anies soal Ibu Kota Belum Merdeka dari Corona

Pernyataan Lengkap Anies soal Ibu Kota Belum Merdeka dari Corona

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Jumat, 01 Mei 2020 21:38 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri penandatanganan kontrak untuk melanjutkan pembangunan proyek jalur MRT dari Bundaran HI menuju Harmoni.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Rengga Sancaya)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa saat ini DKI Jakarta belum terbebas dari pandemi virus Corona (COVID-19). Ia mengimbau agar masyarakat tidak terlena dengan kurva kasus Corona di DKI Jakarta yang semakin landai.

"Perlu kami garis bawahi meskipun beberapa hari ini terlihat ada penurunan, ini tidak boleh diartikan sebagai PSBB nya kendor, harus kita lebih disiplin, harus kita lebih ketat karena masih ditemukan kasus positif di masyarakat," kata Anies dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Jum'at (1/5/2020).

Anies menilai bahwa penurunan kasus ini bukan berarti wabah virus Corona di Jakarta selesai. Bahkan, menurut Anies Jakarta belum merdeka dari Corona. Ia menyerukan agar pemerintah tidak melonggarkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi adanya peristiwa penurunan beberapa hari ini tidak boleh diartikan sudah selesai. Ini belum selesai, Jakarta belum merdeka dari COVID-19. Karena belum merdeka, jangan sampai kendor," ujarnya.

"Karena tadi kita koordinasikan juga rapat soal itu. Ke depan, kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih mentaati kegiatan sosial, kegiatan ekonomi, kegiatan budaya, kegiatan agama sebisa mungkin dilakukan di rumah bukan dilakukan secara berkelompok," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Anies mengaku bahwa saat ini Pemprov DKI Jakarta telah menyusun regulasi untuk membatasi pergerakan orang ketika memasuki Jakarta. Hal ini bertujuan untuk membatasi pergerakan penduduk DKI Jakarta. Meskipun tidak dijelaskan secara detail, ia mengungkapkan bahwa aturan ini akan segera diterapkan setelah lebaran.

"Kita akan menyusun regulasi untuk membatasi pergerakan orang masuk Jakarta sesudah musim lebaran. Karena itu, bagi warga Jakarta seperti juga arahan dari bapak presiden untuk tidak meninggalkan kediaman saat ini dan kembali ke kampung halaman, tidak mudik tidak pulang kampung maka saya sampaikan kepada semua untuk menaati anjuran itu," jelasnya.

Berikut pernyataan lengkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan:

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Selamat malam, salam sejahtera.

Gugus tugas percepatan pengendalian COVID-19 DKI Jakarta pada malam hari ini semenjak sore hari tadi kami rapat mereview pelaksnaaan PSBB di DKI Jakarta dan dampaknya terhadap pengendalian COVID-19.

Perlu kami garis bawahi meskipun beberapa hari ini terlihat ada penurunan, ini tidak boleh diartikan sebagai PSBB nya kendor, harus kita lebih disiplin, harus kita lebih ketat karena masih ditemukan kasus positif di masyarakat. Jadi adanya peristiwa penurunan beberapa hari ini tidak boleh diartikan sudah selesai. Ini belum selesai, Jakarta belum merdeka dari COVID-19. Karena belum merdeka, jangan sampai kendor. Karena tadi kita koordinasikan juga rapat soal itu kedepan kami menghimbau kepada masyarakat untuk lebih mentaati kegiatan sosial, kegiatan ekonomi, kegiatan budaya, kegiatan agama sebisa mungkin dilakukan di rumah bukan dilakukan secara berkelompok.

Yang kedua terkait langkah-langkah ke depan nomor satu kewajiban gunakan masker. Di Jakarta saat ini sedang dalam proses distribusi masker, nantinya akan mencapai 20 juta masker yang dibagikan kepada seluruh penduduk di Jakarta. Setiap orang akan dapatkan 2 masker, ini wajib digunakan. Ini salah satu alat efektif mencegah penularan. Baik yang membawa virus COVID-19 tanpa gejala harus menggunakan, masyarakat yang tidak COVID-19 harus pakai sehingga potensi penularan kecil.

Kemudian, yang berikutnya adalah terkait pergerakan penduduk. Kita akan menyusun regulasi untuk membatasi pergerakan orang masuk Jakarta sesudah musim lebaran. Karena itu, bagi warga Jakarta seperti juga arahan dari bapak presiden untuk tidak meninggalkan kediaman saat ini dan kembali ke kampung halaman, tidak mudik tidak pulang kampung maka saya sampaikan kepada semua untuk menaati anjuran itu. Karena, bila anda pulang belum tentu bisa kembali ke Jakarta dengan cepat. Jadi, hati-hati apabila pulang belum tentu bisa kembali ke Jakarta dalam waktu singkat. Kita sedang menyusun regulasinya, kalau sudah selesai nanti akan ada pembatasan yang amat ketat di Jakarta. Jadi saya ingin semua menyadari pentingnya berada di tempat kita sekarang dan tidak tinggalkan kota Jakarta, ini saya rasa termasuk Jabodetabek juga.

Lalu berikutnya terkait dengan bantuan sosial, saat ini di Jakarta sedang ada proses distribusi bansos, bansos dari presiden yang dikelola oleh Kementerian Sosial proses distribusi sedang berjalan dan bantuan ini akan diberikan mingguan, sedang berjalan saat ini mudah-mudahan bisa tuntas sesuai waktunya.

Dari DKI Jakarta sendiri akan berikan bingkisan bantuan sosial menjelang idul fitri yang nanti proses eksekusinya dilakukan sekitar seminggu dan 10 hari sebelum lebaran. Bansos ini ditujukan untuk menjangkau masyarakat lebih banyak dari yang pertama. Yang pertama kemarin sudah menjangkau 1,2 juta keluarga dan alhamdulillah sudah terdistribusi dengan baik, apakah sempurna tidak. Ada kekurangan sana sini dan ini jadi bahan evaluasi kita. Kemarin ada 1,6% dari distribusi yang sampai ke orang yang tidak berhak, lalu dikembalikan. Ada yang salah alamat, ada yang orangnya mampu, sudah meninggal. Itu semua jadi bahan koreksi bagi distribusi berikutnya. Tapi kami bersyukur bahwa 88,4% terdistribusi dengan baik, tapi biasanya yang 88,4% tidak jadi berita, yang jadi berita yang 1,6% ini yang bermasalah. Eh maaf, maksudnya 98,4% terdistribusi dengan baik. Dalam waktu yang cukup singkat bisa mendistribusikan 98,4% pada keluarga yang tepat menurut saya itu satu langkah yang harus kita apresiasi. Yang 1,6% jadi bahan untuk koreksi. Ke depan jumlahnya akan lebih banyak lagi karena kita mengumpulkan segmen-segmen yang kemarin bukan termasuk masyarakat miskin tapi karena kondisi perekonomian mereka masuk ke masyarakat yang membutuhkan. Nanti sesudah ini lengkap kami umumkan secara detail segmen dan jumlahnya. Tadi sudah dibahas tapi lebih bijak bila sudah terstruktur baru kita sampaikan informasinya. Tapi angkanya akan mengalami peningkatan yang sangat besar, jauh di atas 1,2 juta yang kita dukung kemarin. Dengan cara itu masyarakat dapat lewati masa-masa pembatasan sosial ini dengan baik.

Itu sebagian yang kita bahas, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat kami semua menyadari selama berminggu-minggu itu bukan sesuatu yang nyaman. Tadi kita bahas bersama-sama. Minggu pertama mungkin mengasyikkan, minggu kedua mulai terasa beban. Ketiga, keempat, kelima. Kami berharap kepada semuanya bahwa ini dilakukan semata-mata melindungi penyebaran. Dan kita semua tidak ingin melakukan pengendoran di saat virus itu masih ada di mana-mana. Untuk itu saya berharap kepada seluruh keluarga mari serius sampai tuntas PSBB ini dan kita berharap sesudah ini makin cepat selesai. Makin kita tidak disiplin makin lama ini selesainya. Jadi bersabar tentu bukan hal yang mudah, kami sangat menyadari sendiri. Tapi bila tidak dilakukan potensi masalah akan semakin besar.

Saat ini kita menyaksikan akibat pembatasan itu banyak masyarakat yang kesulitan secara ekonomi, pekerjaan banyak yang hilang, mata pencaharian yang hilang inshaallah mata pencaharian yang hilang ini bisa kita carikan penggantinya. Bila terjadi penularan harus dirawat di RS, bahkan sebagian menghilang. Belum ada subsidi yang bisa gantikan. Mata pencaharian hilang kita bisa siapkan bansos, tapi bila sakit bahkan sampai ada yang meninggal belum ada pengganti yang bisa kita lakukan. Karena itu kita harus sadar betapa pentingnya melewati masa sulit ini dengan disiplin berada di rumah.

Bapak-ibu sekalian yang saya hormati, barangkali ini yang bisa saya sampaikan. Pertemuannya lengkap dari semua jajaran, dari mulai Pak Pangdam Jaya, kemudian Kepala Kejaksaan Tinggi kemudian, Kepala Pengadilan Tinggi, Panglima Komando Armada I, kemudian Kaasgartab 1 DKI, Pangkorps AU, Kabinda, dan juga Kapolda dalam hal ini diwakili Karo Ops Polda Metro Jaya. Kita semua membahas cukup panjang dari sore hingga malam. Insyaallah Jakarta bisa cepat terbebas dari COVID-19. Demikian penjelasan dari kita, terimakasih. Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Halaman 2 dari 2
(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads