Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan penurunan kasus positif tidak boleh diartikan bahwasanya Ibu Kota telah merdeka dari virus Corona (COVID-19). Anies mengatakan masyarakat Jakarta masih harus bertempur melawan virus Corona.
Hal itu disampaikan Anies dalam konferensi pers terkait evaluasi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta. Anies awalnya berbicara perihal penurunan kasus positif virus Corona di Jakarta.
"Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Penyebaran COVID DKI Jakarta pada malam hari ini, sejak sore tadi kita rapat me-review pelaksanaan PSBB di Jakarta dan juga dampak-dampaknya bagi pengendalian COVID," kata Anies dalam jumpa pers yang disiarkan langsung di YouTube Pemprov DKI, Jumat (1/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mendengar tadi dari aspek kesehatan. Perlu kami garis bawahi, meskipun beberapa hari ini terlihat ada penurunan (kasus positif) tetapi ini tidak boleh diartikan sebagai PSBB-nya kendor, harus kita lebih disiplin, harus kita lebih ketat, karena masih ditemukan kasus-kasus positif di masyarakat," imbuhnya.
Anies menegaskan bahwa penyebaran virus Corona belum berakhir. Karena itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu meminta masyarakat Jakarta tidak mengendurkan semangat memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
"Jadi, adanya peristiwa penurunan beberapa hari ini tidak boleh diartikan sebagai sudah selesai. Ini belum selesai. Jakarta belum merdeka dari COVID. Kita masih harus bertempur melawan COVID. Karena kita belum merdeka dari COVID, maka jangan kendur," tegasnya.
Anies mengimbau agar masyarakat Ibu Kota selalu mentaati aturan pencegahan penyebaran virus Corona. Dia meminta masyarakat untuk tetap berada di rumah.
"Tadi kita sama-sama saksikan juga dalam rapat soal itu. Dan ke depan kita mengimbau masyarakat untuk lebih mentaati, kegiatan sosial, kegiatan ekonomi, kegiatan budaya, kegiatan agama, sebisa mungkin dilakukan di rumah, bukan dilakukan secara bersama-sama, berkelompok di masyarakat," tutur Anies.
(zak/dhn)