Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Selatan menyatakan bahwa Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Gowa bukanlah sumber penyebaran virus Corona (COVID-19). Gugus tugas menyebut peserta yang terpapar bukan karena mengikuti ijtima tersebut.
"Gini, saya sampaikan bahwa Ijtima Gowa untuk COVID-19 itu tidak ada, karena di sana itu bukan sumber penyebaran. Kalaupun ada orang yang pernah ikut Ijtima Gowa dan terpapar, itu mungkin dapat dari luar, bukan dari Ijtima," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel Ichsan Mustari kepada detikcom, Jumat (1/5/2020).
Ichsan menjelaskan, saat pemeriksaan peserta Ijtima Gowa, tidak ada satu pun yang terpapar Corona. Pihaknya sudah melakukan penelusuran.
"Kayaknya tidak ada (positif Corona di Sulsel), karena semua yang terlapor itu punya tracing ya, saya tidak pernah lihat orang yang tracing-nya itu orang yang pernah ke Ijtima. Jadi yang positif sekarang ini saya lihat tracing-nya semua yang di Sulsel tidak punya tracing dia pernah ke Ijtima Gowa," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton video Gugus Tugas Integrasikan Data Corona dalam 'Bersatu Lawan Covid-19':
Terkait adanya pasien yang positif di daerah lain yang sempat datang ke Ijtima Gowa, Ichsan menyebut itu riwayat perjalanan yang disingkat. Pasalnya, jika dikaitkan dengan Ijtima Gowa, ada sekitar 8.000 orang dan pihak lain yang akan masuk kategori PDP.
"Kemarin kan tidak yang PDP karena tidak ada yang positif. Itu saja. Artinya, dia Ijtima atau tidak kita berdasarkan fakta juga kan bahwa pertama di sana bukan klaster dan masa inkubasi sudah lewat," ujar Ichsan.
"Faktanya kita tidak punya data bagaimana riwayat seseorang itu berjalan selama ini. perjalanan seseorang tidak tahu, dia kemana kemarin, pernah Jakarta, Palu atau ke mana, sebelum dan sesudah dari Gowa. setelah dari Gowa kan tidak langsung pulang, mungkin dalam perjalanan dia dijangkiti," imbuhnya.