Kasus Ribut Penutupan Kedai Tuak di Sumut, Polisi Periksa 5 Saksi

Kasus Ribut Penutupan Kedai Tuak di Sumut, Polisi Periksa 5 Saksi

Ahmad Arfah - detikNews
Jumat, 01 Mei 2020 01:49 WIB
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja (Foto: Ahmad Arfah-detikcom)
Jakarta -

Polisi telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait kasus dugaan pengrusakan saat terjadi keributan penutupan kedai tuak di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Ada lima orang saksi yang sudah diperiksa terkait kejadian ini.

"Hingga malam ini sudah lima orang saksi yang diperiksa. Satu orang merupakan pelapor, empat lainnya orang yang melihat kejadian," ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Kamis (30/4/2020).

Tatan mengatakan pihaknya akan memproses kejadian ini dengan cepat. Dia berjanji pihaknya akan profesional dalam menangani kasus dugaan pengrusakan kedai tuak ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang jelas kita akan profesional dalam menangani persoalan ini," ucapnya.

Kapolresta Deli Serdang, Kombes Yemi Mandagi, meminta warga tidak saling memprovokasi terkait peristiwa ini. Dia mengingatkan warga untuk menjaga keamanan bersama.

ADVERTISEMENT

"Kami mengharapkan masyarakat mempercayakan penanganan kasus ini kepada Kepolisian serta meminta kepada semua pihak agar tidak memprovokasi masyarakat atas kejadian tersebut serta berharap di bulan Ramadhan ini agar sama-sama menjaga kondusivitas keamanan yang ada di Kabupaten Deli Serdang," tuturnya.

Sebelumnya, dilihat detikcom, Rabu (29/4), beredar video viral yang menunjukkan seorang wanita sedang mempertahankan kedai miliknya saat diminta tutup oleh sekelompok orang. Dia mengatakan warung miliknya tetap buka untuk mencari makan sehari-hari.

"Pak, saya makan dari mana. Saya warga sini loh. Saya makan dari mana. Bapak ini bagaimana? Bisa Bapak kasih aku makan? Pak, bisa Bapak kasih aku makan?" kata wanita dalam video itu.

Wanita itu juga mengatakan telah menutupi warung miliknya agar tidak terlihat dari bagian luar. Wanita itu juga memprotes barang-barang miliknya yang akan diambil.

"Kan itu ditutup Pak. Kan katanya harus ditutup, saya tutup. Jangan bawa barang-barang itu, bisa kalian kasih saya makan?" katanya.

Peristiwa itu terjadi di Batang Kuis, Deli Serdang, pada Selasa (28/4). Situasi saat ini sudah kondusif. Ketua FPI juga telah meminta maaf terkait keributan tersebut.

"Sudah dua kali pertemuan di Polsek Batang Kuis sampai hari ini dan Ketua FPI Batang Kuis juga sudah membuat permohonan maaf secara tertulis dan tidak akan mengulangi perbuatannya," kata Kapolresta Deli Serdang Kombes Yemi Mandagi, Rabu (29/4).

Yemi mengatakan sebenarnya pemilik kedai tuak sudah diingatkan agar tutup saat Ramadhan. Dia meminta semua pihak menahan diri dan tidak bersikap berlebihan terkait masalah ini. Yemi berharap warga mempercayakan penuntasan masalah ini kepada polisi.

Ketua FPI Batang Kuis, Iskandar Ansor, juga telah menjelaskan awal mula terjadinya keributan tersebut. Dia juga telah menyampaikan permintaan maaf secara lisan dan tulisan terkait keributan yang terjadi.

"Saya minta maaf, benar, secara lisan dan tulisan saya minta maaf atas keributan itu. Tapi kalau atas penutupan warung tuak itu saya tidak mau. Memang itu harus tutup," ujar Iskandar.

"Saya yang meminta maaf ke penjual tuak, saya yang minta maaf bukan karena menutup, tapi karena perusakan itu," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(fas/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads