Ketua FPI Minta Maaf soal Keributan, Pemilik Kedai Tuak Tetap Lapor Polisi

Ketua FPI Minta Maaf soal Keributan, Pemilik Kedai Tuak Tetap Lapor Polisi

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 30 Apr 2020 17:34 WIB
Tindak lanjut terkait viral kedai tuak diminta tutup (dok. Istimewa)
Tindak lanjut terkait viral kedai tuak diminta tutup. (dok. Istimewa)
Medan -

Keributan yang terjadi saat sejumlah orang memaksa salah satu kedai tuak di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), untuk tutup berbuntut panjang. Pemilik kedai tuak, Lamria Manullang, disebut melaporkan keributan itu ke polisi.

"Benar," kata Kapolresta Deli Serdang, Kombes Yemi Mandagi, saat dimintai konfirmasi, Kamis (30/4/2020).

Lamria disebut membuat laporan pada Rabu (29/4). Laporan bernomor LP/209/IV/2020/SU/Resta-DS itu terkait dugaan tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Permasalahan ini sudah ditangani dan diambil alih oleh Polresta Deli Serdang dan saat ini penanganan permasalahan ini akan ditangani secara profesional dan prosedur guna memberikan rasa keadilan," kata Yemi.

Dia berharap semua pihak mempercayakan penanganan kasus ini kepada kepolisian. Dia juga meminta warga tidak terprovokasi permasalahan ini agar suasana tetap kondusif.

ADVERTISEMENT

"Kami mengharapkan masyarakat mempercayakan penanganan kasus ini kepada Kepolisian serta meminta kepada semua pihak agar tidak memprovokasi masyarakat atas kejadian tersebut serta berharap di bulan Ramadhan ini agar sama-sama menjaga kondusivitas keamanan yang ada di Kabupaten Deli Serdang," tuturnya.

Sebelumnya, dilihat detikcom, Rabu (29/4), dalam video viral itu terlihat seorang wanita yang mempertahankan kedai miliknya saat diminta tutup oleh sekelompok orang. Dia mengatakan warung miliknya tetap buka untuk mencari makan sehari-hari.

"Pak, saya makan dari mana. Saya warga sini loh. Saya makan dari mana. Bapak ini bagaimana? Bisa Bapak kasih aku makan? Pak, bisa Bapak kasih aku makan?" kata wanita dalam video itu.

Wanita itu juga mengatakan telah menutupi warung miliknya agar tidak terlihat dari bagian luar. Wanita itu juga memprotes barang-barang miliknya yang akan diambil.

"Kan itu ditutup Pak. Kan katanya harus ditutup, saya tutup. Jangan bawa barang-barang itu, bisa kalian kasih saya makan?" katanya.

Peristiwa keributan itu terjadi di Batang Kuis, Selasa (28/4). Situasi saat ini sudah kondusif dan Ketua FPI telah meminta maaf terkait keributan tersebut.

"Sudah dua kali pertemuan di Polsek Batang Kuis sampai hari ini dan Ketua FPI Batang Kuis juga sudah membuat permohonan maaf secara tertulis dan tidak akan mengulangi perbuatannya," kata Kapolresta Deli Serdang Kombes Yemi Mandagi, Rabu (29/4).

Foto: Kapolresta Deli Serdang Kombes Yemi Mandagi (dok. Istimewa)

Yemi mengatakan sebenarnya pemilik kedai tuak sudah diingatkan agar tutup saat Ramadhan. Dia meminta semua pihak menahan diri dan tidak bersikap berlebihan terkait masalah ini. Yemi berharap warga mempercayakan penuntasan masalah ini kepada polisi.

Ketua FPI Batang Kuis, Iskandar Ansor, juga telah menjelaskan awal mula terjadinya keributan tersebut. Dia juga telah menyampaikan permintaan maaf secara lisan dan tulisan terkait keributan yang terjadi.

"Saya minta maaf, benar, secara lisan dan tulisan saya minta maaf atas keributan itu. Tapi kalau atas penutupan warung tuak itu saya tidak mau. Memang itu harus tutup," ujar Iskandar.

"Saya yang meminta maaf ke penjual tuak, saya yang minta maaf bukan karena menutup, tapi karena perusakan itu," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(haf/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads