Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi melakukan pengetatan pengamanan di pelabuhan rakyat. Itu menindaklanjuti larangan mudik yang ditetapkan pemerintah pusat.
Pengetatan pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi masyarakat yang nekat mudik atau pulang kampung ke Banyuwangi melalui jalur laut. Ada enam pelabuhan yang menjadi fokus pengamanan personel dari Lanal Banyuwangi. Mulai dari Pelabuhan Bomo, Blimbingsari, Muncar, pantai Boom, Tanjungwangi sampai Pelabuhan ASDP Ketapang.
"Selama ini ada banyak masyarakat yang masuk ke Banyuwangi melalui jalur pelabuhan rakyat. Ini yang menjadi fokus kita untuk mengamankan jalur dari pemudik yang akan masuk ke Banyuwangi," ujar Wakil Ketua GTPP COVID-19 Banyuwangi, Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal kepada detikcom, Kamis (30/4/2020).
Untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan ketat, kata pria yang menjabat sebagai Danlanal Banyuwangi ini, ada penambahan personel dari TNI Angkatan Laut di lokasi-lokasi tersebut. Saat ini dalam sehari rata-rata ada enam personel yang disiagakan di setiap pelabuhan. Khusus untuk pelabuhan Ketapang, ada 18 personel yang ditempatkan. Mengingat ramainya pelabuhan tersebut dari aktivitas masyarakat.
"Saat ini sedang ramai. Makanya kita tambah personel untuk membantu dalam pengamanan dan pengetatan pemudik lewat jalur laut," tambahnya.
Selain Banyuwangi, kata Zaenal, pihak pangkalan TNI AL membawahi beberapa kabupaten. Di antaranya Probolinggo, Situbondo dan Jember. Dari kabupaten-kabupaten tersebut pihaknya mengoptimalkan adanya Pos TNI AL (Posal).
"Pelabuhan Jangkar, Pelabuhan rakyat di Probolinggo dan Jember kita optimalkan Posal. Kami harap pemudik terdata dengan baik agar bisa melakukan karantina dan physical dan social distancing," tambahnya.
Pasops Lanal Banyuwangi Kapten Laut (P) Agung Suhendra menambahkan, jika nanti masih ada warga yang memaksa mudik, maka petugas akan meminta mereka untuk kembali. Aturan tegas tersebut diterapkan demi meminimalisir penyebaran virus korona. Khususnya di Kabupaten Banyuwangi.
"Aturannya tegas yang akan mudik nanti diminta kembali. Intinya tidak boleh ada yang mudik ke Banyuwangi. Kita sudah melakukan sosialisasi dengan KAL Tabuhan sejak bulan Maret lalu," pungkasnya.