Ada kisah menarik di balik kerja keras para tenaga medis dalam merawat pasien terkait virus Corona. Bukan cuma memastikan pasien sembuh, para tenaga medis kadang juga harus 'beralih profesi' demi membuat pasien terhibur dan keluarga pasien tenang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala RS Darurat COVID-19 Martha Friska Medan, dr Fransiscus Ginting. Dia mengaku pernah menjadi tukang foto dadakan demi membuat keluarga pasien yang tak bisa menjenguk bisa melepas rindu dari jauh.
"Jam 1 pagi mereka (keluarga pasien) bilang 'Dokter tolong fotokan dulu mamak kami, kami rindu'," kata Fransiscus dalam 'Diskusi Benteng Terakhir COVID-19' yang ditayangkan akun Youtube Humas Sumut, Rabu (29/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fransiscus mengatakan dirinya juga selalu ditanyai oleh pihak keluarga pasien apakah si pasien tersebut sudah makan atau belum. Dia mengatakan hal ini wajar karena cuma tenaga medis yang diizinkan berjumpa dengan pasien Corona.
Selain menjadi penghubung antara pasien dengan keluarga, dia juga mengatakan tenaga medis juga harus menjadi teman beraktivitas pasien. Fransiscus mengaku pernah diajak bermain tinju dengan pasien yang sedang diisolasi.
"Metode yang saya kemukakan di sini adalah langsung mendatangi pasien, langsung kontak dengan pasien, langsung berinteraksi dengan pasien, langsung berdiskusi dengan pasien. Ada yang harus saya suapin, ada yang harus saya bermain tinju sama dia, ada yang saya harus olahraga sama dia," ujarnya.
Simak juga video Di Balik Peran Relawan Ahli Gizi untuk Tenaga Medis & Pasien Corona:
Fransiscus menyebut hal itu harus dia lakukan saat menangani pasien. Menurutnya, aktivitas bersama pasien dapat memberi semangat yang berguna untuk kesembuhan pasien.
Fransiscus juga bercerita tentang kebahagiaannya saat ditunjuk menjadi kepala rumah sakit rujukan Corona. Dia mengaku senang bisa langsung menangani pasien COVID-19.
"Saat diskusi saya ditunjuk untuk menjadi mengawasi, memimpin rumah sakit pusat rujukan COVID Martha Friska, terus terang saya sangat senang. Saya merasa sangat bahagia. Saya bilang, saya akan di sini melayani masyarakat," jelasnya.
Dia mengatakan semua aktivitasnya bersama pasien dilakukan dengan mengikuti protokol ketat agar dirinya dan tim medis lainnya tak terpapar virus Corona. Salah satu kuncinya, kata Fransiscus, adalah menggunakan alat pelindung diri dengan benar.
"Saya juga tahu kalau COVID tidak terlalu gampang menularkan kepada petugas medis. Dengan syarat kita melayani dengan pemakaian APD yang benar, yang kita lihat bahwa sampai saat ini pemprov khususnya Rumah Sakit Martha Friska tidak ada kendala sama sekali dalam melengkapi APD dan obat-obatan," paparnya.