.webp)
Seorang dokter di Bondowoso mengklaim bisa menangkal penyebaran virus Corona. Yakni dengan metode pengasapan menggunakan tembakau dan garam.
Dokter tersebut bernama Rasmono. Ia seorang dokter yang saat ini menjabat sebagai Pj Kepala Unit Kantor Kebugaran dan Pelayanan Tradisional Kabupaten Bondowoso.
Menurutnya, metode itu sebenarnya merupakan kearifan lokal. Yakni semacam proses pengasapan. Mirip sesajen atau membakar dupa. Tapi sebenarnya bukan. Karena metode pengasapan ini akan berfungsi menonaktifkan virus.
"Bahannya sebenarnya mudah kok. Yakni, tembakau dicampuri garam. Terus dibakar seperti membakar sesajen, hingga mengeluarkan asap," tutur dr Rasmono saat ditemui di kantornya, Rabu (29/4/2020).
Metode tersebut, papar Rasmono, diadopsinya dari hasil penelitian yang dilakukan seorang pakar. Yakni Prof dr Sutiman Bambang Sumitro dan dr Gretha Zahar. Pada 2015, telah dibuktikan untuk menangkal virus flu burung.
Di Balik Peran Relawan Ahli Gizi untuk Tenaga Medis & Pasien Corona:
Ia menambahkan, penggunaan bahan alami bagus karena tidak ada resistensinya. Sedangkan pengobatan buatan seperti antivirus maupun vaksin tidak bisa diandalkan, karena virus mudah bermutasi.
Namun begitu, Rasmono tak menampik jika metode yang diperkenalkan tersebut memantik reaksi beragam dari berbagai kalangan. Bahkan terkesan kontroversial. Tapi dia meyakini bahwa metode tersebut merupakan salah satu opsi.
"Kearifan lokal itu harus diteliti. Agar metodenya lebih bagus, lebih tepat, dan lebih aman. Indonesia kaya akan rempah-rempah dan kearifan lokal," ujar Rasmono, yang juga Koordinator Pencegahan dan Penanggulangan Inveksi (PPI) RSD Koesnadi tersebut.
Bahkan, dia berharap pemerintah bisa memandang ini sebagai solusi dan menjadi gerakan serentak pada seluruh lapisan masyarakat. Sehingga pandemi Corona ini dapat segera ditangkal penyebarannya.
"Membakar garam itu sebenarnya warisan leluhur kita. Jika ditambah tembakau dan dibakar bersamaan, udara ini akan mengandung antiseptik. Pada akhirnya, virus Corona dapat segera dimusnahkan," pungkas Rasmono penuh optimis.
