.webp)
Seorang pedagang takjil di Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel), menendang jualannya di hadapan petugas gabungan yang hendak merelokasi para pedagang. Aksi pedagang ini pun beredar ramai di media sosial lewat rekaman video.
Dalam rekaman video viral berdurasi 30 detik tersebut, tampak seorang pria alias pedagang mengenakan baju hijau dan celana pendek serta memakai topi yang menendang sejumlah wadah plastik berisi takjil jualannya. Bahkan, pedagang yang tidak disebutkan namanya tersebut menendang salah satu wadah takjil saat sementara dipegang salah satu petugas sehingga petugas tersebut melepaskan wadah yang ia pegang dan takjil tumpah ke tanah.
Kasatpol PP Sinjai Agung Prayoga membenarkan insiden tersebut. Menurut dia, aksi pedagang itu terjadi di Pasar Sentral Sinjai, Jl Bawakaraeng, Selasa (28/4) sekitar pukul 12.00 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Viral pedagang takjil di Sinjai menendang barang dagangannya saat diminta petugas pindah lokasi dagang. (dok. Istimewa) |
Agung mengatakan kejadian bermula saat petugas gabungan dari Satpol PP, polisi, TNI, dan sejumlah unsur lainnya datang ke lokasi untuk merelokasi pedagang ke sejumlah tempat yang telah ditentukan Pemerintah Kabupaten Sinjai. Namun tanpa diduga, ada pedagang yang emosional dan menendang barang jualannya.
"Itu kejadiannya si penjualnya yang marah itu karena kita mau tertibkan. Jadi tidak ada aparat gabungan yang membuang, malah kita mau angkatkan jualannya. Jadi dia sendiri yang buang, dia sendiri yang tendang, videonya kita punya," ujar Agung saat dihubungi detikcom, Rabu (29/4/2020).
Simak juga video Polda Sultra Bagi-bagi Takjil ke Warga Lewat Ojol:
Agung mengatakan, demi mencegah penyebaran virus Corona, para pedagang takjil, buah, dan lainnya sejak awal telah diminta tidak berjualan di pasar. Pemkab Sinjai menyiapkan sejumlah lokasi berjualan agar tidak terjadi penumpukan.
Tempat baru yang dimaksud itu di antaranya di tepi jalan sekitar Stadion Andi Bintang Sinjai, sekitar Lapangan Gelora Massa, sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, hingga di wilayah Lappa, Sinjai.
Agung menjelaskan permintaan yang tertuang lewat surat edaran Bupati Sinjai itu dikeluarkan karena banyak pedagang yang menggunakan area parkiran pasar untuk berjualan sehingga memicu kepadatan luar biasa. Sementara itu, di tempat baru yang telah disediakan, jarak lapak jualan telah diatur maksimal dua meter bagi setiap pedagang.
 Pemkab Sinjai sudah menyediakan lokasi dagang lain agar tak terjadi kerumunan orang. (dok. Istimewa) |
"Itu kan yang mereka (sejumlah pedagang yang ditertibkan) tempati itu kawasan parkir mobil angkutan yang diambil, makanya kita atur," ujar Agung.
"Sementara tempat baru itu sudah siap, ada pengaturan agar terjadi social distancing, 2 meter, 2 meter jaraknya. Sudah diatur agar memutus COVID. Karena ini (tempat baru) dia modelnya jalan poros, pembeli itu enak, dari mobil beli, jadi tidak ada yang bergerombol," imbuhnya.
Saat ditanya soal penyebab pedagang enggan pindah tempat berjualan, Agung mengatakan mereka beralasan lokasi yang baru ditunjuk itu kurang pembeli.
"Katanya tidak laku, tidak ada pembeli. Tapi kemarin ini sudah lebih 10 penjual yang sudah pindah tempat jadi ramai, laku, jadi alasan-alasan saja," pungkas Agung.
