Petugas TPU Pondok Ranggon: Pemakaman Corona Sudah Menurun 2 Pekan Ini

Petugas TPU Pondok Ranggon: Pemakaman Corona Sudah Menurun 2 Pekan Ini

Arief Ikhsanudin - detikNews
Selasa, 28 Apr 2020 18:00 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Petugas TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Jayadi bercerita mengenai perkembangan situasi pemakaman dengan prosedur tetap (protap) COVID-19. Menurut dia, sudah dua pekan ini jumlah pemakaman jenazah dengan protap Corona menurun.

Hal itu, disampaikan Jayadi saat berbincang dengan Istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Fery Farhati. Ferry, merekam video pembicaraan mereka dalam siaran langsung akun Instagram-nya, Selasa (27/4/2020).

Awalnya, Jayadi bercerita terjadi peningkatan jumlah pemakaman saat wabah Corona. Peningkatan itu dua kali lipat di TPU Pondok Ranggon.

"Peningkatan pelayanan luar biasa. Sehari, reguler hanya 15, 17 (pemakaman). Ada COVID ini, sehari, awal-awal bisa 29 sampai 30 per hari untuk COVID, belum yang reguler," kata Jayadi.


Lalu, dia merasa dua pekan terakhir, pemakaman dengan protap Corona sudah menurun. Menurutnya, ada efek dari diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Dua minggu ini sudah menurun. Biasanya di atas 25, sekarang menurun 12, 17, 20 paling banyak. Inilah sebab diadakan PSBB, sudah 18 hari berjalan, semakin berkurang untuk korban COVID dimakamkan," ucap Jayadi.


Diketahui, pemakaman dengan protap Corona tidak hanya diberlakukan untuk korban kasus positif, tapi juga untuk pasien dalam pengawasan (PDP) yang menunggu hasil tes keluar.

Dilihat dari data di situs resmi pemprov DKI Jakarta, corona.jakarta.go.id, sampai dengan 24 April 2020, sudah ada 1.666 jenazah dimakamkan dengan protap Corona.

Proses pemakaman tidak kenal waktu. Terkadang, setelah Jayadi lepas bertugas, dia harus kembali ke TPU karena temannya meminta bantuan.

"Kadang pulang jam 17.00 WIB, sudah mandi, salat, di telepon sama teman di lapangan, ada satu lagi (yang perlu dimakamkan). Ya terpaksa ke sana. Datang jam 20.00 WIB harus langsung kita makamkan," kata Jayadi.


Selain itu, dia mengaku, tidak semua keluarga almarhum bisa menerima proses pemakaman dengan protap Corona. Namun, jika dari rumah sakit sudah menjalankan protap Corona, maka di pemakaman pun harus dijalankan protap tersebut.

"Secara pemakaman dimasukkan ke peti, bungkus plastik atau tidak? Kalau dimasukkan ke peti kemudian di-wrapping maka pemakaman harus COVID, pisahkan dengan yang biasa," kata Jayadi.

Halaman 2 dari 2
(aik/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads