Pemerintah sampai saat ini masih terus mencatat pertambahan terkait kasus Corona di Indonesia. Per hari ini, sebanyak 79 ribu specimen telah diperiksa di laboratorium menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).
"Specimen yang sudah kita periksa sebayak 79.618 dari 62.544 orang, kasus positif 9.511 orang, sementara yang sudah sembuh 1.254 orang, meninggal 773 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Selasa (28/4/2020).
Sementara itu jumlah ODP sebanyak 213.644 orang dan PDP yang sedang dalam proses pemeriksaan sebanyak 20.428.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pemerintah juga telah membagi pasien meninggal karena virus Corona per rentang umur. Hasilnya, pasien meninggal didominasi oleh rentang umur 30-59 tahun.
"Pada rentang usia 0-4 tahun 2 orang, 5-14 tahun 3 orang, pada rentang 15-29 tahun ada 19 orang, yang terbanyak pada rentang usia 30-59 sebanyak 351 orang, dan rentang usia 50-79 orang 302 orang, dan rentang usia di atas 80 tahun sebanyak 27 orang," ucap Yuri.
"Kami masih lakukan verifikasi lagi pada data usia 69 orang yang datanya masih akan kami verifikasi ke RS yang mengirim," sambungnya.
Yuri meminta agar masyarakat tidak ragu untuk melaporkan jika merasakan gejala-gejala virus Corona. Dia menyebut saat ini sudah tersedia hingga 10 ribu tempat tidur di seluruh Indonesia untuk merawat pasien Corona.
"Jika menjadi sakit dan menunjukan ke arah gejala COVID maka sudah disiapkan lebih dari seribu rumah sakit di seluruh tanah air yang mampu merawatnya dan telah menyiapkan tempat tidur dengan kapasitas lebih dari 10 ribu tempat tidur," sebutnya.
Berikut ini pernyataan lengkap yang disampaikan Achmad Yurianto:
Saudara sekalian selamat sore pada hari ini kami akan sampaikan progres penanganan pandemi COVID-19 sampai pukul 12.00 WIB hari ini.
Gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 ditugaskan mengkoordinasikan keseluruhan kementerian lembaga, masyarakat, dan dunia usaha untuk bersama-sama terpadu, terkoordinasi, dalam rangka untuk mengatasi COVID-19 yang sekarang sedang kita hadapi.
Oleh karena itu arahan presiden dalam kaitan membendung penyebaran COVID-19 menjadi pegangan bagi gugus tugas baik yang ada di pusat maupun di daerah.
Beberapa arahan tersebut di antaranya adalah pengujian sample harus dilaksanakan secara masif dengan pelacakan yang agresif dan diikuti dengan isolasi yang ketat.
Arahan ini ditujukan untuk memutus rantai penyebaran dengan cara menemukan kasus positif dan kemudian melakukan isolasi agar tidak mengalami penularan kepada orang lain.
Seluruh dinas kesehatan, puskesmas, dan rumah sakit melaksanakan upaya penelusuran kontak dari sekitar 9 ribu kasus positif, dan telah menemukan lebih dari 200 ribu orang dengan riwayat kontak yang dicurigai cukup dekat sehingga kemudian kita kategorikan dalam orang dalam pemantaun. Kemudian di antara 200 ribu lebih itu ada 20 ribu yang menunjukan gejala COVID-19.
Ini semua akan kita lakukan penelusuran dan pengujian sehingga diharapkan bahwa semua orang dengan gejala COVID-19 yang memiliki riwayat kontak dengan kasus positif yang ada bisa kita lakukan pemeriksaan.
Oleh karena itu langkah selanjutnya apabila kita temukan kasus postif terkonfirmasi ataupun kasus COVID yang belum terkonfirmasi tapi memiliki kemunginan kontak dekat dengan kasus positif kita minta melakukan isolasi secara mandiri. Ini bisa dilaksankana secara mandiri oeh masyarakat di rumahnya mana kala memungkinkan, atau secara kelompok di fasilitas yang disiapkan pemda, disiapkan komunitas, oleh RT, RW, atau desa, dan jika menjadi sakit dan menunjukan ke arah gejala COVID maka sudah disiapkan lebih dari seribu rumah sakit di seluruh tanah air yang mampu merawatnya dan telah menyiapkan tempat tidur dengan kapasitas lebih dari 10 ribu tempat tidur.
Oleh karena itu kita bergerak bersama-sama dengan gugus tugas untuk melaksanakan testing, tracing, treatment dan ditambah dengan tramming movement atau pembatasan sosial berskala besar. Hari ini beberapa daerah sudah mulai laksanakan PSBB, anataranya Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Kami yakini masyarakat mampu laksanakan ini dengan baik dan mampu laksanakan ini dengan penuh kesadaran, dan mampu laksanakan ini secara bersama sama dengan gotong royong tanpa terputus, karena inilah sebenarnya cara paling tepat dalam rangka memutuskan penularan COVID-19.
Ada dua provinsi yang telah mengimplementasikan dan 22 kabupaten kota yang telah terapkan PSBB sampai saat ini. Tentu ini akan kita evaluasi secara terus meneurs baik dalam aspek epidomologi, untuk meyakinkan bahwa pertambahan kasus baru dapat kita tekan, sebaran penularan di berbagai daerah bisa kita tekan, dan kontak lokal juga bisa kita kendalikan dengan baik.
Kemudian yang kedua adalah layanan konsultasi medis dengan menggunakan teknologi, ini sangat penting dalam rangka untuk tetap bisa menjamin tetap tinggal di rumah, dalam rangka tetap bisa menjamin PSBB secara efektif, dalam rangka mengurangi kunjungan rumah sakit sehingga bisa mengurangi resiko penularan pada saat berada di rumah sakit. Konsultasi medis dengan menggunakan teknologi ini adalah dengan menggunakan layanan telemedicine, kita terima kasih sudah cukup banyak masyarakat lakukan kegiatan ini, sudah lebih dari 300 irbu lebih masyarakat Indonesia lakukan layanan telemedicine.
Layanan ini disediakan oleh banyak pihak termasuk dari anggota Indonesian telemedicine association, ataud dari bumn atau masyarakat yang lain. Ini penting dalam rangka membantu memberi informasi yang benar, memberikan pemahaman yang benar yang nantinya akan menanggulangi COVID-19.
Dengan cara masyarakat untuk tidak harus datang ke rumah sakit, tidak perlu bertemu secara fisik dengan tenaga medis khususnya dokter, cukup dengan layanan telemedicine. Saudara-saudara bahwa ini akan sangat berpengaruh terhadap beban layanan rumah sakit, karena kita tau mana kala kemudian proses penularan tidak kita hentikan dan semakin banyak pasien yang sakit dan semakin banyak yang harus dirawat, maka beban kita semakin berat dalam rangka menurunkan jumlah kasus positif dan meninggal karena COVID-19.
Selanjutnya komunikasi yang efektif, deatil, baik dan transparan pada semua pihak. Ini perlu disertai dengan keterbukaan data yang terintegrasi dan terkolaborasi kuat dari seluruh stakeholder yang terlibat, mulai dari data primer yang ada di RT, RW, puskesmas, rumah sakit, mengalir sampai data yang ada di pusat.
Gugus tugas terus menerus perbaiki sistem ini, dan lalu berinisiatif untuk integrasikan seluruh data yang nantinya disatukan jadi satu data yang disebut satu data bersatu lawan COVID-19.
Sistem ini akan banyak manfaatnya bagi masyarakat agar menjadi lebih waspada, lebih sadar untuk menjaga diri dan menjaga orang lain dalam semangat gotong royong yang terus menerus dan tidak terputus.
Oleh karena itu transparansi data bisa dilihat melalui berbagai akses, baik dilayanan covid19.co.id, hotline 119, whatsapp covid19, halo kemkes, apps online, dan layanan telemedicine lainnya, serta siaran langsung dari TVRI dan RRI yang sudah barang tentu akan disebar luaskan oleh telvisi dan radio swasta lainnya.
Berikutnya adalah tentang berdisiplin dengan kuat karena ini menjadi kunci, masyarakat yang berdisiplin dengan kuat dan terus menerus akan jadi kunci bagi kita dalam kaitan dengan pelaksanaan PSBB. Oleh karena itu sudah barang tentu para penegak hukum dan aparat lainnya akan menempatkan diri pada poisis untuk selalu mengingatkan dan mengajak secara persuasif agar seuruh masyrakat mampu melaksanakan ini dengan baik. Namun mana kala terjadi pelanggaran yang terus menerus dilakukan, apa lagi terkait penyebaran informasi tidak benar ataupun hoax, sudah barang tentu akan dilakukan tindakan hkukm seusai ketentuan yang berlaku.
Karena itu mari kita jaga akuntabilitas dan transparansi dalam informasi, ini penting karena ini yang menjadi panduan bagi kita dalam hadapi COVID-19 ini.
Saudara saudara pemerintah telah memberikan jaminan bahwa arus logistik akan terdistribusi seara lancar, dari pusat sampai daerah, dari gudang logistik sampai ke daerah. Koordinasi tingkat kementerian telah dilaksanakan dengan baik, karena itu pemerintah memberi jaminan bahwa kebutuhan dasar untuk masyrakat dalam rangka memerangi COVID-19 ini dijamin tersedia dan dijamin tesrdistribusi sampai ke masyarakat yang membutuhkan.
Kebijakan stimulus ekonomi telah dibuat oleh pemerintah dan kita kawal bersama agar betul betul tepat sasaran, karena ini petning dalam rangka memutuskan rantai penularan, karena itu bersama sama kita cermati, begitu banyak kebijakan yang dilakukan pemerintah. Tadi sudah kita dengar bersama penjelasan menteri tentang gimana beban UMKM, dan stimulus kredit usaha rakyat, sampai keringanan pajak diberikan, maka mari kita pahami ini.
Saudara saudara sampai hari ini sampai pukul 12.00 WIB yang kita dapatkan, pertama dari pemeriksaaan larboratirum, sudah ada 48 lab yang aktitf bekerja terdiri dari lab yang ada di perguruan tinggi, jajaran Kemenkes, lab kesehatan derah dan balai veteriner dan beberapa di rumah sakit. Specimen yang sudah kita periksa sebayak 79.618 dari 62.544 orang, kasus positif 9.511 orang, sementara yang sudah sembuh 1.254 orang, meninggal 773 orang. Kasus ODP yang kita pantau dan sebagian besar telah seleasi dipantau sebanyak 213.644, dengan kasus PDP yang sedang dalam proses pemeriksaaan laboratorium CPCR 20.428 orang, kabupaten kota terdampak 297 di seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Kita bersyukur pasien sembuh sudah cukup banyak DKI Jakarta sudah 363 orang, Jawa Timur 144 orang, Sulawesi Selatan 108 orang, Jawa Barat 103 orag, Jawa Tengah 89 orang sehingga total keseluruhan 1.254. Kasus meninggal sebanyak 773 kalau kita perhatikan pada distribusi umurnya, pada rentang usia 0-4 tahun 2 orang, 5-14 tahun 3 orang, pada rentang 15-29 tahun ada 19 orang, yang terbanyak pada rentang usia 30-59 sebanyak 351 orang, dan rentang usia 50-79 orang 302 orang, dan rentang usia di atas 80 tahun sebanyak 27 orang. Kami masih lakukan verifikasi lagi pada data usia 69 orang yang datanya masih akan kami verifikasi ke RS yang mengirim.
Mari kita berartisipasi aktif dalam penanganan COVID-19 dengan memutuskan penularan COVID-19, cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir, pakai masker, hindari kerumunan, jaga jarak aman, dan tetap produktif di rumah, serta tidak melakukan perjalan kemanapun, tidak mudik ini penting karena kita tidak pernah tau bahwa perjalaan kita akan aman dari penularan COVID-19. Oleh karena itu mari kita lindungi saudara kita di kampung, jangan sampai kita malah membawa penyakit, ini menjadi penting karena kita harus tetap menjaga kampung kita jadi kampung yang sehat, yang mandiri dan jadi bagian penting dalam sistem roda perekonomian nasional, karena itu mari jadi teladan menyelamatkan tetangga, lingkungan dan selamatkan bangsa.
Yakinlah bersama Tuhan maha besar kita pasti bisa jalankan upaya kita menanggulangi COVID ini, kita pasti bisa dan yakin untuk itu, terima kasih selamat sore.