Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah meminta setiap negara saling dukung dan berhenti menyalahkan atas pandemi COVID-19. Hal itu dikemukakan Basarah saat menjadi pembicara dalam konferensi internasional jarak jauh "Neighborhood Party Talk: Partai Politik Tiongkok-Indonesia Bergandengan Tangan Melawan COVID-19".
Basarah mengatakan, ketimbang saling menyalahkan, setiap negara sebaiknya kompak berupaya memutus penyebaran COVID-19. Dengan begitu, upaya penyelesaian pandemi bisa semakin cepat dan setiap negara bisa memperbaiki kembali kondisi ekonomi.
''Tak ada gunanya kita warga dunia saling menyalahkan. Mari hindari saling tuding. Saat ini paling penting adalah memutus mata rantai penyebaran COVID-19 bersama-sama, menjaga stabilitas ekonomi dan sosial akibat terhentinya aktivitas ekonomi, setelah itu kita bangun kembali perekonomian nasional di negara kita masing-masing usai COVID-19 berlalu,'' ujar Basarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konferensi internasional jarak jauh yang dipimpin oleh Dirjen Biro Asia Internasional Department of Communist Party of China (IDCPC) Sun Haiyan, dihadiri Wakil Menteri IDCPC Guo Yezhou. Dari pihak Indonesia, selain Basarah yang mewakili DPP PDI-P, turut hadir perwakilan DPP partai politik Nasdem, Gerindra, dan Golkar.
Dalam kesempatan itu, Basarah juga mengungkapkan upaya pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19. Ia menyebut, pemerintah tidak memberlakukan lockdown seperti halnya China karena didasari berbagai pertimbangan.
''Setiap negara punya karakteristik berbeda-beda karena struktur masyarakat, geografi, juga kultur politik masing-masing juga berbeda. Jadi, kalau negara lain ada yang menerapkan kebijakan lockdown sementara Indonesia menerapkan kebijakan social distancing dengan skala yang lebih besar, tentu pemerintah kami punya analisis tertentu hingga menerapkan kebijakan ini,'' imbuh Basarah.
Para pakar kesehatan masyarakat dari Republik Rakyat China yang tampil dalam konferensi internasional itu memberi banyak dukungan dan simpati kepada Indonesia. Head of the Center for Global Public Health, Chinese Center for Disease Control and Prevention (CDC) Dong Xiaoping mengungkapkan, pihaknya tergerak untuk mengirimkan tenaga medis ke Indonesia untuk membantu menghentikan penyebaran COVID-19 yang diakuinya membutuhkan usaha keras.
''Saat berjuang menghentikan persebaran COVID-19 di negeri kami, pemerintah, rakyat dan semua pihak juga bekerja keras dan itu adalah pengalaman yang sangat berat. Itulah sebabnya bulan Maret lalu ketika kami mendengar ada warga Indonesia terkena COVID-19, kami segera mengirim bantuan medis,'' kata Dong Xiaoping.
Sementara itu, Wakil Dirjen Pembangunan dan Reformasi IDCPC Li Suvang menyatakan kesediaannya berbagi pengalaman dalam hal penanganan dampak COVID-19. Ia memaparkan, saat pandemi COVID-19 pemerintah China sangat memperhatikan UMKM dengan memberikan sejumlah keringanan.
''Di negeri kami, pemerintah menaruh perhatian sangat serius kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang jumlahnya jutaan. Di sini pemerintah mengurangi biaya sewa, menurunkan segala unsur biaya, menambah subsidi, menambah jumlah kredit, serta menurunkan biaya pajak bagi perusahaan yang sulit bangkit. Kami bisa berbagi pengalaman ini kepada Indonesia, baik lewat pemerintah maupun lewat akses partai,'' imbuh Li Suvang.
Basarah berharap konferensi internasional yang intinya menggalang kerjasama antarnegara seperti yang dilakukan dengan Tiongkok kali ini banyak dilakukan dengan negara lain.
''Lebih baik kita saling bekerjasama secara internasional ketimbang kita saling menyalahkan," jelasnya.
(ega/ega)