Sebagai Kota Pelajar, Yogyakarta selalu menghasilkan bibit-bibit kreatif. Contoh nyata adalah Dagadu Djokdja, salah satu usaha padat karya asli Yogyakarta yang didirikan oleh 25 mahasiswa dan mahasiswi Seni Arsitektur UGM.
Berawal pada 1994, Dagadu Djokdja membuka lapak pertama di Mall Malioboro yang memiliki konsep kaki lima di dalam mall. Menurut salah satu Owner kaos kreatif Dagadu Ahmad Noor Arief tempat itu yang jadi pertama kali pertumbuhan industri kreatif ini.
"Itu tempat bersejarah awal mula Dagadu, saya bersama teman-teman mulai dari tempat kecil itu. Sebenarnya bukan pilihan, tapi 25 tahun lalu tahun 94 Januari itu kami mendapat tawaran dari dosen kami merancang mall ini," ujar Arif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini Arif bersama teman-temannya, mempertahankan merek, menjual gagasan dan kreativitas dalam wujud kaos Dagadu, dan mengembangkannya hingga sekarang.
Di bawah polesannya, Dagadu Djokdja berkembang dan memiliki workshop produksi untuk mengembangkan produk agar tidak berhenti berinovasi meski banyak tantangan yang harus dihadapi. Dirinya pun tetap konsisten menunjukkan aspek kemanusiaan dan aspek keyogyaan yang ditonjolkan.
"Karena kami tumbuh dalam ekosistem kreatif, ada kewajiban yang harus kami tunaikan untuk menumbuhkan ekosistem. Sama hal nya seperti orang bercocok tanam tidak hanya berhenti pada bibit yang unggul tapi membutuhkan tanah yang subur," jelasnya.
Dagadu Djokdja kini telah memasuki usia 26 tahun dan masih konsisten dengan desain nyentrik ala Yogya. Seiring perkembangan dan selera fashion masyarakat, Dagadu selalu punya ide-ide yang terus baru dan berhasil menarik minat wisatawan.
Penasaran dengan keseluruhan cerita perjalanan Arif dengan Dagadu Jogja? Cerita lengkapnya bisa Anda tonton dalam acara Blusukan Butet Kartaredjasa: Dagadu Jogja di Mola TV.
Semua itu bisa dilihat melalui paket Corona Care Mola TV. Dalam program ini, Mola TV mengajak masyarakat untuk turut peduli melalui Corona Care, sebuah program yang bertujuan untuk membantu pemerintah melawan wabah virus COVID-19 di Indonesia.
Program ini dapat disaksikan juga dengan memberikan sumbangan yang beragam mulai dari Rp 0 (melalui donasi doa) hingga Rp 5 juta. Nantinya untuk setiap sumbangan yang diterima, akan digandakan oleh Mola TV lalu disalurkan kepada BNPB dan PMI untuk membantu perjuangan melawan Corona
(akn/ega)