Suasananya tak seperti sebelum penerapan PSBB yang sedikit ramai. Meski tak seramai sebelum wabah virus Corona melanda di belahan dunia.
Dari pantauan detikcom, mal tersebut terlihat sepi. Hanya ada beberapa orang saja yang terlihat di pusat perbelanjaan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Padahal harga promo banyak ditawarkan di tiap rak.
Tak terlihat pembeli yang memborong barang-barang atau panic buying karena PSBB. Beberapa pembeli hanya terlihat membeli beras, mie instant, minyak dan lainnya.
Salah satu pembeli Tiara mengatakan, dia hanya berbelanja untuk kebutuhan rumah tangga biasa. Tak ada pula yang disiapkan untuk persediaan PSBB selama dua pekan mendatang.
"Belanja kebutuhan biasa, ya minyak, sabun, mie. Memang buat sehari-hari, bukan karena PSBB," kata dia kepada detikcom, Selasa (28/4/2020).
Para pembeli pun hanya terlihat membawa belanjaan satu hingga dua kantong plastik saja. Meski PSBB sudah diterapkan, Tiara tetap keluar rumah untuk belanja. Karena, menurutnya belanja merupakan salah satu kebutuhan untuk hidup.
"Ya gimana lagi, masa PSBB ndak boleh belanja. Kan kebutuhan hidup," tutupnya.
Hal yang sama terlihat di swalayan di Jalan Ahmad Yani. Tidak tampak warga panic buying. Mereka mengaku sudah mempersiapkan kebutuhan sehari-hari beberapa hari lalu.
"Warga kebanyakan sudah membeli kebutuhan sehari-hari kemarin sebelum PSBB," tegas Nunik (29), salah satu penjaga swalayan kepada detikcom.
Hari Pertama PSBB, Macet Parah di Perbatasan Surabaya-Sidoarjo:
(fat/fat)