Corona DKI Sudah Flat? Ini Peningkatan ODP-PDP-Kasus Baru Per Harinya

Corona DKI Sudah Flat? Ini Peningkatan ODP-PDP-Kasus Baru Per Harinya

Danu Damarjati - detikNews
Selasa, 28 Apr 2020 13:14 WIB
kolam bundaran HI
Foto ilustrasi: Pemandangan salah satu sudut Jakarta, Bundaran HI. (Ahmad Ziaul Fitrahudin/detikcom)
Jakarta -

Pemeritah pusat menyampaikan kasus terkait virus Corona di Jakarta sudah flat alias mendatar. Bila benar kurva kasus Corona di Ibu Kota sudah datar, maka artinya penambahan kasus baru per hari sudah semakin sedikit. Bagaimana dengan pertambahan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP)?

Berdasarkan data yang diakses detikcom di situs resmi Pemprov DKI, Selasa (28/4/2020) pukul 12.43 WIB, terlihat jumlah ODP dan PDP masih terus bertambah setiap harinya hingga data terbaru, Senin (27/4) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penambahan jumlah ODP dan PDP di Jakarta bervariasi dari hari ke hari. Kurva yang terbentuk dari penambahan jumlah ODP dan PDP setiap harinya terlihat datar alias flat sejak 18 April meski belum datar secara sempurna tanpa ada penambahan jumlah ODP dan PDP baru.

ODP

ADVERTISEMENT

Jumlah ODP meningkat signifikan pada 17 ke 18 April. Selepas itu, peningkatan jumlah ODP per harinya cenderung lebih sedikit, meski pertambahannya mencapai puluhan orang tiap hari. Lonjakan ODP baru terjadi hari ini, yakni ada 1.148 ODP baru. Simak pertambahan jumlah ODP baru per harinya di bawah ini, dihitung mulai tanggal 10 April saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di Jakarta:

10 April: 2872 (7 ODP baru)
11 April: 2873 (1 ODP baru)
12 April: 2897 (24 ODP baru)
13 April: 2917 (20 ODP baru)
14 April: 2977 (60 ODP baru)
15 April: 2991 (14 ODP baru)
16 April: 3040 (49 ODP baru)
17 April: 3779 (739 ODP baru)
18 April: 5684 (1905 ODP baru)
19 April: 5720 (36 ODP baru)
20 April: 5750 (30 ODP baru)
21 April: 5799 (49 ODP baru)
22 April: 5824 (25 ODP baru)
23 April: 5862 (38 ODP baru)
24 April: 5884 (22 ODP baru)
25 April: 5960 (76 ODP baru)
26 April: 5990 (30 ODP baru)
27 April: 6085 (95 ODP baru)
28 April: 7233 (1148 ODP baru)

Kurva COVID-19 di Jakarta 28 April '20 (Tangkapan layar situs Pemprov DKI)Kurva COVID-19 di Jakarta 28 April '20 (Tangkapan layar situs Pemprov DKI)

Update Corona di DKI: 1.157 Orang Isolasi Mandiri, 5.993 ODP:

PDP

Kurva yang tebentuk dari penambahan jumlah PDP baru tiap harinya cenderung sama dengan kurva yang terbentuk oleh jumlah ODP baru. Ada peningkatan signifikan pada 18 April, kemudian pada hari ini ada peningkatan jumlah 195 PDP baru. Berikut jumlah PDP baru per hari selengkapnya:

10 April: 2353 (26 PDP baru)
11 April: 2379 (26 PDP baru)
12 April: 2395 (16 PDP baru)
13 April: 2405 (10 PDP baru)
14 April: 2446 (41 PDP baru)
15 April: 2457 (11 PDP baru)
16 April: 2465 (8 PDP baru)
17 April: 2865 (400 PDP baru)
18 April: 5155 (2290 PDP baru)
19 April: 5167 (12 PDP baru)
20 April: 5191 (24 PDP baru)
21 April: 5201 (10 PDP baru)
22 April: 5212 (11 PDP baru)
23 April: 5227 (15 PDP baru)
24 April: 5248 (21 PDP baru)
25 April: 5272 (24 PDP baru)
26 April: 5285 (13 PDP baru)
27 April: 5304 (19 PDP baru)
28 April: 5499 (195 PDP baru)

Kurva COVID-19 di Jakarta 28 April '20 (Tangkapan layar situs Pemprov DKI)Kurva COVID-19 di Jakarta 28 April '20 (Tangkapan layar situs Pemprov DKI)

Sayangnya, situs Pemprov DKI yang memuat data terkait COVID-19 ini tidak memuat data spesmien baru per harinya. Bila spesimen baru per hari diketahui, maka gambaran mengenai pertambahan kasus terkait virus Corona di Jakarta bisa lebih utuh. Jumlah kasus positif COVID-19 baru per harinya dipengaruhi pula oleh jumlah spesimen yang dites.

Sebagaimana diketahui, seorang PDP dikonfirmasi sebagai orang berkasus positif COVID-19 apabila tes yang dijalani PDP tersebut menunjukkan hasil positif. Bila jumlah tes sedikit, otomatis jumlah kasus positif COVID-19 baru per harinya juga sedikit. Bila jumlah tes lebih banyak, bisa jadi jumlah kasus positif COVID-19 baru per harinya juga banyak, tapi bisa pula tidak.

Berikut adalah jumlah kasus positif COVID-19 per hari, terlihat ada peningkatan dalam dua hari terakhir:

- 10 April: 91 kasus baru
- 11 April: 93 kasus baru
- 12 April: 179 kasus baru
- 13 April: 160 kasus baru
- 14 April: 107 kasus baru
- 15 April: 98 kasus baru
- 16 April: 223 kasus baru
- 17 April: 153 kasus baru
- 18 April: 79 kasus baru
- 19 April: 131 kasus baru
- 20 April: 79 kasus baru
- 21 April: 167 kasus baru
- 22 April: 120 kasus baru
- 23 April: 107 kasus baru
- 24 April: 99 kasus baru
- 25 April: 76 kasus baru
- 26 April: 65 kasus baru
- 27 April: 86 kasus baru
- 28 April: 118 kasus baru

Kurva COVID-19 di Jakarta 28 April '20 (Tangkapan layar situs Pemprov DKI)Kurva COVID-19 di Jakarta 28 April '20 (Tangkapan layar situs Pemprov DKI)


Sebelumnya, Kepala Gugus Tugas Doni Monardo menjelaskan perkembangan baik dalam upaya menekan laju penyebaran virus Corona di DKI Jakarta. Kasus positif virus Corona di Ibu Kota disebut mengalami perlambatan yang amat signifikan.

"Kami jelaskan juga khusus DKI, perkembangan yang terakhir kasus positif telah mengalami perlambatan yang sangat pesat dan saat ini sudah mengalami flat," kata Kepala Gugus Tugas Doni Monardo seusai ratas. Senin (27/4).

Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, menjelaskan jumlah kasus yang dilaporkan tinggi atau rendah bergantung pada jumlah yang diperiksa. Untuk mengetahui apakah kurva COVID-19 di DKI sudah benar-benar flat (datar) atau melandai, maka perlu diketahui pula jumlah PDP, ODP, hingga data tes yang dilakukan per harinya.

"Pertanyaannya PDP meningkat nggak? Kalau meningkat itu ada masalah di testing, jumlah yang dites sama banyak nggak? Kalau jumlah yang dites menurun artinya ya pasti kasus yang terkonfimasi menurun karena belum dites. Jadi kalau kita melihat apakah menetap atau tidak seharusnya dari berapa orang yang dites, dan ini yang perlu diinformasikan," kata Pandu, Senin (28/4) kemarin.

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menargetkan 10 ribu tes Polymerase Reaction Chain (PCR) per hari, namun hingga kini yakni dua pekan setelah Jokowi memerintahkan, target itu belum tercapai. Pemerintah masih bekerja keras memenuhi target itu.

"Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar setidak-tidaknya kita mampu untuk melaksanakan 10 ribu tes per hari dalam konteks PCR real time yang menggunakan swab dari hidung dan tenggorokan," kata juru bicara pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam siaran langsung lewat kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (27/4).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads