Riwayat Kasus Corona di Ibu Kota: Dari Gawat hingga Dibilang Melambat

Round-Up

Riwayat Kasus Corona di Ibu Kota: Dari Gawat hingga Dibilang Melambat

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 28 Apr 2020 07:27 WIB
Emisi gas buang kendaraan kerap jadi biang kerok buruknya kualitas udara Jakarta. Jika memang demikian, pemerintah diharapkan turun tangan menanganinya.
Foto ilustrasi pemandangan Jakarta. (Antara Foto/detikcom)
Jakarta -

Kota ini menjadi tempat penularan kasus pertama virus Corona di Indonesia. Jakarta kemudian menjadi pusat wabah. Namun perkembangan terbaru, COVID-19 dilaporkan mulai melambat. Begini riwayatnya.

Dua kasus pertama COVID-19 di Indonesia dikonfirmasi pemerintah pada 2 Maret 2020. Mereka yang merupakan warga Depok tertular dari aktivitas di Jakarta. Pada tanggal itu juga, Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan ini sudah bukan kondisi normal seperti biasa. Publik seolah tersadar bahwa Jakarta sedang gawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita menyadari ini situasi urgent atau situasi genting, karena itu segalanya harus dikerjakan dengan cepat dan harus responsif," ucap Anies kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, 2 Maret lalu.

15 Maret, pembatasan transportasi massal dilakukan. Operasional bus Transjakarta, MRT, dan LRT dikurangi. Antrean malah mengular, imbauan jaga jarak (social distancing-physical distancing) malah terpaksa dilanggar. Kebijakan ini kemudian direvisi.

ADVERTISEMENT

Angka positif COVID-19 terus bertambah di Ibu Kota Negara ini. Jakarta menjadi episentrum virus Corona, provinsi dengan kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia. Pada 19 Maret, ada 211 kasus positif COVID-19 (data Pemprov DKI). Angkanya menanjak terus sejak saat itu.

"Situasi di Jakarta penyebarannya bergerak sangat cepat dan sekarang Jakarta merupakan salah satu epicenter dengan pertambahan kasus yang sangat signifikan," kata Gubernur Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, 19 Maret.

765 Pasien Covid-19 Meninggal, Ini Penyakit Komorbid yang Mendominasi:

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kemudian diberlakukan pada 10 April 2020, saat angka positif COVID-19 di Jakarta mencapai 1.810 kasus. Kegiatan perkantoran dihentikan kecuali untuk sektor-sektor yang diizinkan, kegiatan belajar-mengajar di gedung sekolah juga dialihkan ke rumah masing-masing siswa secara jarak jauh.

Fasilitas hiburan ditutup, kerumunan massa lebih dari 5 orang tidak diperbolehkan, resepsi pernikahan dan khitanan tidak diperbolehkan, angkutan umum beroperasi dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore, imbauan menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun terus didengungkan oleh banyak pihak.

PSBB yang rencananya berakhir pada 20 April, namun diputuskan untuk diperpanjang.

"Dengan mendengar pandangan para ahli di bidang penyakit menular dan diskusi yang dilakukan Dinas Kesehatan, kami putuskan memperpanjang pelaksanaan PSBB, diperpanjang 28 hari. Artinya periode ke dua, dari 24 April sampai 22 Mei 2020," ucap Anies, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/4).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengumumkan PSBB di DKI Jakarta. (Dok. Pemprov DKI)Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengumumkan PSBB di DKI Jakarta. (Dok. Pemprov DKI)

27 April 2020, DKI memampangkan data terbarunya. Sudah ada 3.832 kasus positif COVID-19 di wilayahnya, selisih sedikit ketimbang data yang disampaikan pemerintah pusat untuk Jakarta, yakni 3.869 kasus. Menurut data Jakarta, jumlah kasus positif COVID-19 yang meninggal dunia ada 375 orang dan yang sembuh ada 338 orang. Orang dalam pemantauan (ODP) ada 6.086 orang dan pasien dalam pemantauan (PDP) ada 5.304 pasien. Angka itu memang banyak dan memprihatinkan, namun ternyata angka-angka per hari sudah mengalami penurunan.

Kepala Gugus Tugas Doni Monardo menjelaskan perkembangan baik dalam upaya menekan laju penyebaran virus Corona di DKI Jakarta. Kasus positif virus Corona di Ibu Kota disebut mengalami perlambatan yang amat signifikan.

"Kami jelaskan juga khusus DKI, perkembangan yang terakhir kasus positif telah mengalami perlambatan yang sangat pesat dan saat ini sudah mengalami flat," kata Kepala Gugus Tugas, Doni Monardo, usai rapat terbatas, Senin (27/4) kemarin

Doni menyebut perkembangan ke arah yang lebih baik ini bisa tercapai berkat PSBB di Jakarta. Hasil ini juga telah dilaporkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kepala BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Doni MonardoKepala BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Doni Monardo Foto: dok. BNPB

"Ini diakibatkan karena PSBB yang telah berjalan dengan baik. Bapak Gubernur DKI telah melaporkan kepada Bapak Presiden tentang hasil yang dicapai selama pelaksanaan PSBB," ucap Doni.

Mari simak kurva penambahan kasus positif COVID-19 per hari di Jakarta (kasus baru) mulai dari 10 April. Data ini diperoleh dari situs resmi Pemprov DKI, Jakarta Tanggap COVID-19.

Penambahan kasus baru dan tren kasus COVID-19 di Jakarta. (Dok situs Jakarta Tanggap COVID-19)Penambahan kasus baru dan tren kasus COVID-19 di Jakarta. (Dok situs Jakarta Tanggap COVID-19)

- 10 April: 91 kasus baru
- 11 April: 93 kasus baru
- 12 April: 179 kasus baru
- 13 April: 160 kasus baru
- 14 April: 107 kasus baru
- 15 April: 98 kasus baru
- 16 April: 223 kasus baru
- 17 April: 153 kasus baru
- 18 April: 79 kasus baru
- 19 April: 131 kasus baru
- 20 April: 79 kasus baru
- 21 April: 167 kasus baru
- 22 April: 120 kasus baru
- 23 April: 107 kasus baru
- 24 April: 99 kasus baru
- 25 April: 76 kasus baru
- 26 April: 65 kasus baru
- 27 April: 86 kasus baru

Penambahan kasus baru dan tren kasus COVID-19 di Jakarta. (Dok situs Jakarta Tanggap COVID-19)Penambahan kasus baru dan tren kasus COVID-19 di Jakarta. (Dok situs Jakarta Tanggap COVID-19)

Bila melihat penambahan kasus baru di atas, maka penambahan kasus baru tertinggi terjadi pada 16 April dengan 223 kasus baru. Sejak saat itu, jumlah kasus baru cenderung lebih rendah, hingga terakhir pada 27 April ini menunjukkan penambahan 86 kasus baru.

Hingga kini, total kasus positif COVID-19 di Jakarta yang terkonfirmasi ada 3.832 kasus. Sebanyak 375 orang (10%) di antaranya meninggal dunia. Sebanyak 338 orang (9%) di antara total kasus positif telah sembuh.

Halaman 2 dari 3
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads