.webp)
Petugas di check point pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Padasuka, Kota Cimahi, mendapati kendaraan pikap dari Cianjur yang kursi depannya ditumpangi empat orang.
Kasi Angkutan Dinas Perhubungan Kota Cimahi Ranto Sitanggang mengatakan pihaknya kemudian menghentikan mobil pikap yang membawa beberapa ekor domba untuk diantarkan menuju Garut itu.
"Betul, tadi saat pemeriksaan, kami dapati ada kendaraan pikap yang pada bagian depannya itu berdesakan sampai empat orang, padahal maksimalnya hanya dua orang. Akhirnya, kami berhentikan dan lakukan pengecekan kesehatan," kata Ranto saat dihubungi, Selasa (28/4/2020).
Lantaran pikap melanggar aturan PSBB, petugas gabungan di check point kemudian meminta penumpang turun dan meminta mereka menggunakan kendaraan lain menuju Garut. Namun mereka menolak.
"Tapi mereka menolak. Katanya lebih baik pindah ke bagian belakang dan duduk bersama domba sepanjang perjalanan menuju Garut. Ya kami tidak mempermasalahkan kalau memang mau seperti itu," terangnya.
Meskipun boleh melanjutkan perjalanan, pengendara pikap tersebut tetap diberi tilang teguran oleh pihak kepolisian dan wajib melapor ke pihak RT dan RW tempat tujuan.
Menurut Ranto, sejauh ini masih cukup banyak pemudik yang datang dari arah barat, seperti Cianjur dan Sukabumi, untuk menuju ke Garut atau Tasikmalaya melalui jalur arteri lantaran tol sudah ditutup.
Berdasarkan catatan Dishub, sejak awal pemberlakuan PSBB pada 22 April hingga 28 April sekarang, jumlah kendaraan pemudik yang melintas dan diputar balik di pos check point Kota Cimahi sebanyak 678 kendaraan roda dua dan 91 kendaraan roda empat.
"Memang Cimahi ini hanya pelintasan untuk pemudik dari arah barat ke selatan atau sebaliknya. Ada beberapa kendaraan roda dua dan roda empat yang terpaksa disuruh putar balik," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wabup Sumedang Minta Pemeriksaan Perbatasan Diperketat:
(mso/mso)
