Saat Sembako Dikembalikan Warga Pekanbaru karena Tak Tepat Data

Round-Up

Saat Sembako Dikembalikan Warga Pekanbaru karena Tak Tepat Data

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 28 Apr 2020 08:51 WIB
Relawan membungkus paket sembako bantuan dari berbagai perusahaan di Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (26/4/2020). Bantuan sembako sebanyak 68.000 paket tersebut akan didistribusikan oleh Pemerintah Kota Surabaya kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di 31 kecamatan yang terdampak COVID-19. ANTARA FOTO/Moch Asim/aww.
Foto: Ilustrasi bantuan sembako. (ANTARA FOTO/Moch Asim)
Pekanbaru -

Forum RT dan RW di Pekanbaru, Riau akan mengembalikan bantuan sembako dari pemerintah kota karena tak sesuai dengan data yang diajukan. Warga tak ingin terjadi keributan.

"Kita hari ini menerima bantuan sembako dari Pemko Pekanbaru. Tapi insyaallah malam ini (kemarin, red) juga bantuan sembako kita kembalikan ke kelurahan," kata Ketua RT 11 RW 27 Kelurahan Sialang Mungu, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Sukmawadi, kepada detikcom, Minggu (26/4/2020).

Sukmawadi menjelaskan bantuan sembako ini dikembalikan karena dianggap tidak sesuai dengan data penerima yang diajukan ke Pemkot. Dia menyebutkan dari 104 Kepala Keluarga (KK), yang diajukan menerima bantuan sembako sebanyak 95 KK.

"Warga datang sendiri ke rumah saya minta agar KK-nya dimasukkan dalam penerimaan sembako. Jadi saya data dan saya ajukan ke Pemko. Tapi hari ini penerima sembakonya hanya untuk 5 KK saja," kata Sukmawadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia menjelaskan masing-masing RT hanya mendapat 5 paket sembako dari Pemkot. Kondisi ini, menurut Suwandi, tidak memungkinkan sembako itu untuk dibagikan ke warga.

"Di tempat saya umumnya warga bekerja harian lepas dan pedagang kaki lima. Selama penetapan PSBB ini banyak warga saya tak kerja, pedagang juga tak berjualan," kata Sukmawadi.

Jatah sembako yang terbatas, katanya, lebih baik dikembalikan daripada terjadi keributan di tengah masyarakat. "Daripada warga ribut gara-gara hanya 5 paket sembako, lebih baik kita kembalikan," katanya.

Sukmawadi menyebut Forum RT/RW di kelurahannya sudah sepakat untuk mengembalikan semua sembako itu. Sukmawadi mengatakan pihaknya juga belum mengetahui isi paket sembako tersebut.

"Kami sudah buat surat pernyataan untuk mengembalikan paket sembako ini. Ada 114 RT mengembalikan sembako tersebut. Jadi forum RT dan RW semuanya sepakat untuk dikembalikan, kami pun tak tahu apa isi dalam paket sembako tersebut," kata Sukmawadi.

ADVERTISEMENT

Heboh Bupati Boltim Marah dan Memaki Menteri terkait BLT dan Sembako:



Pemko Pekanbaru menjawab dengan mengungkap data mengherankan soal daftar penerima sembako yang diserahkan RT. Humas Pemkot Pekanbaru Irba Sulaiman awalnya mengatakan memang benar ada RT yang mengembalikan bantuan sembako. Menurutnya, bantuan yang dikembalikan berasal dari RT di 3 kelurahan.

"Memang ada RT yang mengembalikan paket sembako, tapi jumlahnya hanya 3 kelurahan dari total 85 kelurahan yang ada di Pekanbaru. Jadi secara umum mereka menerima bantuan sembako yang kita bagikan sekitar 15 ribu lebih," kata Irba Sulaiman, Senin (27/4/2020)

Irba mengatakan penolakan RT itu terjadi karena salah persepsi. Dia menilai pihak RT menganggap data penerima sembako sesuai dengan yang diajukan, padahal data yang diajukan para RT ini masih melewati proses validasi lagi.

"Jadi bantuan sembako pertama ini diutamakan pada warga yang miskin terlebih dahulu, bukan miskin karena terdampak COVID-19. Kan beda, nah yang selanjutnya nanti baru akan ada bantuan kembali dari kita. Tahap awal ini memang benar-benar data miskin sesuai data BPS," kata Irba.


Untuk bantuan selanjutnya, kata Irba, bantuan bakal diberikan kepada warga terdampak COVID-19. Dia mengatakan pihaknya juga masih melakukan validasi data agar bantuan tidak tumpang-tindih dengan Pemprov Riau dan Kemensos.

"Kan nanti Kemensos juga akan membagi, Pemprov Riau juga, kita juga, nah semua data inikan tidak saling tumpang-tindih. Kalau nanti tumpang-tindih, maka ini menjadi temuan. Inilah yang tengah kita validasi hingga saat ini," kata Irba.

Irba lalu mengungkap data mengherankan soal daftar calon penerima bantuan yang diajukan pihak RT. Apa itu?

"Rasanya kan tidak mungkin warga miskin Pekanbaru mencapai 67 persen, inilah yang perlu kita validasi ulang. Jangan sampai ini menjadi temuan. Kita juga temukan usulan dari RT ada warga berstatus bidan juga masuk dalam daftar miskin. Ada lagi orang bekerja gajinya Rp 20 juta sebulan juga didaftarkan penerima sembako," kata Irba.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads