Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra membenarkan dokter tersebut pernah mengikuti pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia-Pelatihan Petugas Haji Indonesia (TKHI-PPHI) di asrama haji Sukolilo, Surabaya 9-18 Maret lalu.
"Dokter yang positif Corona ini juga mengikuti pelatihan di Asrama Haji sebagai TKHI tanggal 9-18 Maret," kata dr Langit saat dikonfirmasi detikcom, Senin (27/4/2020).
Namun dr Langit belum bisa memastikan dokter tersebut tertular virus Corona saat mengikuti pelatihan di Asrama Haji Sukolilo. Saat ini tim dari Pemprov Jatim dan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto sedang melakukan tracing untuk melacak riwayat bepergian si dokter.
"Kemungkinan bukan dari klaster TKHI karena dua kali masa inkubasinya sudah berlalu. Saat ini tim tracing bersama tim dari provinsi sedang melakukan tracing," terangnya.
Langit menjelaskan terdapat 17 orang dari Kabupaten Mojokerto yang mengikuti pelatihan TKHI-PPHI di asrama haji Sukolilo, Surabaya 9-18 Maret lalu. Dari jumlah itu, 2 orang dinyatakan positif Corona. Yakni dokter Puskesmas Ngoro dan seorang perempuan 39 tahun yang menjadi perawat di RSUD Prof Dr Soekandar.
"Dari 17 orang yang ikut pelatihan, yang sudah dinyatakan positif COVID-19 dua orang," ungkapnya.
Sekitar 10 hari sejak pulang dari pelatihan TKHI, lanjut dr Langit, si dokter menderita demam, batuk dan pilek. Perempuan asal Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto itu berobat ke RSUD Prof Dr Soekandar di Kecamatan Mojosari, Sabtu (28/3). Rapid test pasien saat itu menunjukkan hasil positif sehingga dia diisolasi di rumah sakit yang sama.
Besoknya, Minggu (29/3), dokter yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu menjalani tes swab. Hasilnya baru keluar Kamis (2/4). Berdasarkan tes swab pertama dia dinyatakan negatif Corona. Pasien pun dipulangkan dari RSUD Prof Dr Soekandar dan diminta isolasi mandiri, Kamis (9/4).
Dokter fungsional di Puskesmas Ngoro itu baru menjalani tes swab kedua sepekan kemudian, Kamis (16/4). Dia dinyatakan positif terinfeksi virus Corona berdasarkan hasil tes swab yang keluar Minggu (26/4).
"Saat ini yang bersangkutan isolasi mandiri di rumahnya," ujarnya.
Dokter Puskesmas Ngoro ini menjadi pasien keenam yang positif Corona di Kabupaten Mojokerto. Pasien kelima yakni Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Sujatmiko. Dia dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab yang keluar Jumat (24/4).
Pada hari yang sama, pasangan suami istri asal Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto dinyatakan positif Corona. Yakni pria 50 tahun dan perempuan 48 tahun. Pasangan ini langsung dievakuasi ke RSUD Prof Dr Soekandar untuk diisolasi.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berdinas sebagai perawat di RSUD Prof Dr Soekandar menjadi pasien positif Corona kedua di Bumi Majapahit. Perempuan 39 tahun asal Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto itu diduga terinfeksi COVID-19 dari klaster pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di asrama haji Sukolilo, Surabaya 9-18 Maret 2020.
Sementara pasien pertama positif COVID-19 yakni ibu rumah tangga asal Kecamatan Kemlagi. Perempuan 36 tahun itu disebut terinfeksi virus Corona di Sidoarjo. Karena selama ini dia tinggal bersama anak dan suaminya di Sidoarjo. (iwd/iwd)