.webp)
Emalia Mawar, pasien positif COVID-19 yang sembuh setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Bali, berbagi cerita kepada masyarakat. Dia sempat merasakan ketakutan.
"Halo, saya mantan pasien COVID-19 hari ini saya akan berbagi pengalaman bagaimana saya sebagai pasien COVID-19. Awal yang saya rasakan pertama kali mungkin hal yang menyedihkan dan menakutkan karena banyak sekali yang beredar di masyarakat bahwa COVID-19 itu berakhirnya pada kematian awalnya, dan itu menjadi paradigma masyarakat itu bisa menjadi penular bagi mereka," kata Mawar dalam video yang diunggah oleh akun Facebook resmi RSUP Sanglah, Senin (27/4/2020).
Mawar juga tidak tahu dari mana awal terjangkit COVID-19. Setelah dari luar negeri, Mawar tidak melakukan kontak dengan siapa pun kecuali suaminya. Setelah dinyatakan COVID-19, anggota keluarga beserta suaminya juga dilakukan tes dan hasilnya negatif.
"Saya juga bingung karena saya selama dua minggu dari luar negeri tidak pernah bertemu dengan orang lain kecuali suami saya. Dan setelah saya kena COVID-19 suami dan anggota saya di tes mereka semua sehat sehat saja," ujarnya.
Mawar menceritakan awalnya mengalami demam tinggi dan kepala pusing. Beberapa hari kemudian, Mawar batuk dan mulai sesak napas hingga akhirnya diputuskan untuk diperiksa di RS Sanglah. Dia masuk RS pada 2 April dan dinyatakan sembuh pada 19 April 2020.
"Rasa Pertama yang saya alami waktu itu adalah demam tinggi itu belum disertai dengan batuk waktu itu hanya demam dan kepala pusing beberapa hari, berikutnya saya mulai batuk dan mulai ada sesak napas. Jadi itu hal yang menakutkan buat saya akhirnya saya pergi ke Sanglah Hospital," jelasnya.
Di RSUP Sanglah, Mawar dicek darah dan dinyatakan mengidap penyakit pneumonia (gangguan pada pernapasan). Dia lalu diisolasi di rumah selama lima hari.
"Di sana saya dicek darah dan rontgen toraks dan dinyatakan bahwa saya kena pneumonia dan saya diisolasi di rumah selama lima hari tidak ada kemajuan selama lima hari di rumah,"ujarnya
"Akhirnya saya pergi lagi ke Sanglah dan di Sanglah saya di-swab dan diopname waktu di-swab pertama dan kedua hasilnya adalah saya positif COVID-19 dan hari itu juga saya diopname di RS Sanglah," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak juga video Usia Hidup Pasien Corona Disebut Bisa Terpangkas hingga 13 Tahun:
Mawar mengucapkan terima kasih kepada RSUP Sanglah yang telah merawatnya. Dan juga men-support para dokter dan tenaga medis yang membuatnya bersemangat untuk sembuh.
"Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada RSUP Sanglah Bali yang telah memberikan fasilitas kepada saya sebagai pasien saya ditempatkan di ruang Nusa Indah COVID-19 lantai 2, mungkin saya merupakan pasien terlama di sana saya mengucapkan terima kasih kepada dokter, suster, dan perawat kesehatan yang telah merawat saya dan juga memberikan spirit dan semangat kepada saya untuk kami cepat sembuh," ucap Mawar.
Mawar juga berpesan kepada masyarakat agar tidak panik jika mengalami gejala seperti dia dan segera ke RS. Dia juga mengimbau warga agar tetap di rumah guna memutus rantai penularan COVID-19.
"Jadi harapan saya kepada masyarakat, khususnya di Bali ini, jika Anda mengalami hal-hal atau gejala yang sama seperti saya segera periksakan diri anda ke rumah sakit. Dan yang sehat tetap stay at home untuk memutus rantai penularan COVID-19, jika Anda harus ke luar rumah jangan lupa menggunakan masker dan sering-seringlah mencuci tangan untuk kesehatan kita semua," tegasnya.
