Pasien positif COVID-19 dari klaster Pelatihan Petugas Haji di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) kini mencapai 81 orang. Pasien ini tersebar di wilayah Jatim.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso menyebut angka ini setara dengan attack rate atau tingkat serangan sebesar 19,6%, dari total peserta yang mengikuti pelatihan.
Sebelumnya, pelatihan ini diikuti 415 orang, 413 di antaranya peserta, dan 2 lainnya pemateri. Para peserta ini berasal dari seluruh daerah di Jatim, Bali hingga NTT.
"Sebagaimana pernah kami sampaikan bahwa pelatihan haji ini ada 10 kelas, jumlah pesertanya 413, dan sudah kita ikuti (telusuri) di kelas apa yang terindikasi COVID-19," kata Kohar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (24/4/2020) malam.
Kohar juga menyebut dari perhitungan keseluruhan attack rate, totalnya ada 1/5 peserta yang tertular COVID-19.
"Tapi secara keseluruhan itu, 19,6 attack ratenya, boleh dikatakan 1/5 peserta yang ketularan covid-19 nya," imbuh Kohar.
Selain itu, Kohar menambahkan dalam pelatihan tersebut, sebanyak 413 peserta terbagi menjadi 10 kelas. Rinciannya di kelas 1 terdapat 40 peserta, yang mana di kelas tersebut 7 orang dinyatakan positif.
Lalu di kelas 2, ada total 44 peserta, sementara 15 di antaranya positif. Sementara pada kelas 3, diketahui ada 40 peserta yang mana 13 di antaranya positif Corona.
Sedangkan di kelas 4, ada 40 peserta yang mana 7 orang di antaranya positif. Lalu di kelas 5 ada 45 peserta, 14 orang di antaranya terkonfirmasi positif.
Tak hanya itu, di kelas 6 terdapat 40 orang, dimana 9 orang di antaranya positif dan kelas 7 terdapat 44 orang, 7 orangnya positif COVID-19. Lebih lanjut, Kohar merinci di kelas 8 terdapat 40 peserta, 4 orang di kelas tersebut terkonfirmasi positif.
Sementara di kelas 9, ada 40 peserta di mana 1 orang di antaranya positif dan terakhir di kelas 10 diketahui ads 40 peserta, 4 orang dinyatakan positif.
Namun, Kohar belum merinci data pasien yang sembuh hingga meninggal dari Klaster Pelatihan Haji tersebut.
"Kayaknya yang paling banyak berdekatan dengan sumber penularan itu teman-teman di kelas 2 dan 3, sehingga tingkat penularannya cukup intens," ungkap Kohar.