Ramadhan di Tengah Pandemi, Jalan Jogokariyan Yogya Sepi Penjual Takjil

Ramadhan di Tengah Pandemi, Jalan Jogokariyan Yogya Sepi Penjual Takjil

Pradito Rida Pertana - detikNews
Sabtu, 25 Apr 2020 03:30 WIB
Suasana di Jalan Jogokariyan, Kota Yogyakarta, Jumat (24/4/2020)
Suasana di Jalan Jogokariyan, Kota Yogyakarta, Jumat (24/4/2020). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Yogyakarta -

Hari pertama puasa Ramadhan 1441 H/2020, kondisi Jalan Jogokariyan, Kelurahan Jogokariyan, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta terhitung sepi dari para penjual takjil. Padahal di Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, Jalan Jogokariyan seakan menjadi pasar tiban bagi pemburu takjil.

Pantauan detikcom, hanya terlihat beberapa penjaja takjil yang menggelar lapaknya di pinggir jalan.

Salah satu penjual takjil, Madi Andriyani (45) mengatakan bahwa penjaja takjil di Jalan Jogokariyan pada Ramadhan tahun ini memang tergolong sedikit. Menurutnya, hal itu karena masih mewabahnya virus Corona (COVID-19).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ramadhan tahun ini agak beda, bedanya sepi, tapi bagaimana lagi kan demi kebaikan bersama juga," katanya saat ditemui di Jalan Jogokariyan, Jumat (24/4/2020).

Andri menjelaskan dirinya membuka lapak karena ada kesepakatan jika warga asli Kampung Jogokariyan boleh berjualan asalkan di depan rumahnya masing-masing. Sehingga lokasinya berjualan persis di depan rumah.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau untuk yang rumahnya di pinggir jalan itu mau jualan tidak apa-apa, tapi kalau pedagang yang dari luar (bukan warga Kampung Jogokariyan) tidak boleh," ujar Andri.

Suasana di Jalan Jogokariyan, Kota Yogyakarta, Jumat (24/4/2020)Suasana di Jalan Jogokariyan, Kota Yogyakarta, Jumat (24/4/2020) Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

Andri mengaku awalnya sempat khawatir untuk menggelar lapak takjil. Namun, akhirnya dia tetap berjualan karena ingin membuat suasana Ramadhan tahun ini tetap bermakna.

"Kalau dibilang takut ya takut, tapi gimana lagi. Yang jelas, insyaallah saya tetap berjualan hingga akhir Ramadhan," ucapnya.

Ketua Umum Takmir Masjid Jogokariyan, Agus Abadi mengatakan warga setempat dipersilakan berjualan takjil. Tapi dengan catatan membuka lapak di depan rumah dan dianjurkan berjualan memanfaatkan sistem online.

"Untuk yang jualan takjil itu dipersilakan saja, sepanjang yang punya rumah di tepi mempersilakan. Tapi untuk anjurannya tetap menggunakan sistem online," katanya.

Sementara itu di Masjid Jogokariyan, tampak beberapa orang tengah mengantre untuk mendapatkan takjil. Masjid tersebut memang menyediakan takjil bagi jemaah.

Namun karena pandemi Corona, takmir masjid membungkus takjil dengan boks makanan dan menganjurkan jemaah untuk menyantap takjil di rumahnya masing-masing. Selain itu, kepada jemaah yang hendak mengambil takjil harus melalui protokol kesehatan ketat terlebih dahulu.

Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta, Jumat (24/4/2020)Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta, Jumat (24/4/2020) Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

Sebelumnya, Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir mengatakan untuk Ramadhan tahun ini, Kampung Ramadhan Jogokariyan digelar dalam bentuk virtual.

"Kampung Ramadhan Jogokariyan berjalan tapi bentuknya virtual, jadi kita sekarang ada 260 pedagang yang sudah dihimpun dalam jaringan media. Jadi dia jual apa, dari jual masakan matang atau bahan masakan," ucapnya, Kamis (23/4).

"Jadi melalui WA grup khusus, dikelola khusus, mereka mendaftar di situ, sekarang sudah 250 yang ikut menjual. Jadi kalau mau pesan langsung dengan sistem online dan nanti diantar, karena hanya berlaku di kampung Jogokariyan sampai ke wilayah (Kecamatan) Mergangsan," imbuh Jazir.

Jemaah Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta dicek suhu badannya, Jumat (24/4/2020)Jemaah Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta dicek suhu badannya, Jumat (24/4/2020) Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

Jazir juga menyebut bahwa Masjid Jogokariyan tetap menyediakan takjil bagi jemaah. Dalam sehari masjid tersebut menyediakan 3.000 boks makanan.

"Kita sediakan tetap 3 ribu porsi besok sore itu, kita buat (bungkus takjil dalam bentuk) boks. Bagi warga yang mau mengambil untuk berbuka puasa silakan, mau mengambil lebih dari 1 juga silakan, tapi kami anjurkan (takjil) dimakan di rumah," katanya.

Halaman 2 dari 2
(rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads