Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyebut obat pandemi Corona salah satunya adalah tinggal di rumah. Namun Sultan bertanya-tanya kenapa hal itu sulit dilakukan oleh masyarakat.
"Prinsip sebetulnya pandemi Corona ini obatnya paling murah hanya tinggal di rumah kok, tidak perlu keluarkan duit apa-apa. Tapi sepertinya untuk itu susah," kata Sultan saat ditemui wartawan di Graha Wana Bakti Yasa, Kota Yogyakarta, Jumat (24/4/2020).
Sultan menyebutkan pihaknya pun akan menggalakkan screening massal. Terutama terhadap perantau yang sudah terlanjur mudik ke DIY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sultan, pemudik yang masuk DIY pada 2-3 pekan lalu rata-rata negatif Corona.
"Kalau pendatang itu mudik 2 minggu 3 minggu yang lalu datang ke Yogya, mungkin mayoritas perkiraan saya mungkin negatif ya. Tapi kalau sekarang mudik, mungkin ruang untuk merah, untuk positif itu lebih besar," ucapnya.
Karena itu, Sultan menilai saat ini perlu adanya screening dan diagnosis secara cepat terhadap para pendatang. Semua itu untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di DIY.
"Makanya rapid-nya kita gunakan untuk itu (screening pemudik), gitu lho. Karena kondisi juga belum bagus, jangan sampai nanti kondisi beberapa hari ini sudah turun tapi nanti naik lagi, bukan sekadar ODP tapi memang positif kan jadi masalah baru lagi," ujar Sultan.
Terlepas dari hal tersebut, Sultan kembali meminta kepada pemudik untuk menahan diri agar tidak kembali ke DIY terlebih dahulu. Begitu pula dengan masyarakat DIY, Sultan berharap tidak ada yang keluar rumah kecuali memang sangat-sangat terpaksa.
Simak video Cerita Pemuda Bangka Belitung Buat Aplikasi Pantauan COVID-19:
(rih/sip)