Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memperpanjang lockdown yang diberlakukan di wilayah metropolitan Manila dan belasan wilayah lainnya di Pulau Luzon hingga 15 Mei mendatang. Namun pembatasan karantina ketat terkait pandemi virus Corona (COVID-19) di beberapa wilayah lainnya mulai dilonggarkan.
"Kita semua ada dalam risiko. Tapi jangan meningkatkan peluang atau kesempatan terkena (virus Corona)," ucap Duterte dalam rapat satuan tugas yang mengawasi upaya mengatasi pandemi virus Corona, seperti dilansir The Star, Jumat (24/4/2020).
Pengumuman soal perpanjangan lockdown (penguncian) ini disampaikan pada Jumat (24/4) pagi waktu setempat. Selain wilayah Metro Manila, 17 provinsi lainnya di Pulau Luzon -- pulau terbesar dan terpadat di Filipina -- juga masih ada di bawah lockdown. Wilayah-wilayah itu dianggap sebagai area-area dengan 'risiko tinggi' penularan virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pembatasan karantina untuk wilayah Pulau Luzon lainnya dilonggarkan, khususnya di wilayah dengan jumlah kasus sedikit atau wilayah tanpa kasus virus Corona sama sekali.
Di area yang pembatasan mulai dilonggarkan, toko-toko non-leisure yang ada di mal bisa buka kembali. Transportasi publik akan kembali beroperasi namun dalam kapasitas yang dikurangi. Sekolah dan universitas juga akan memulai kegiatan kembali. Proyek konstruksi yang dianggap 'prioritas dan penting' juga akan dilanjutkan. Namun bagi warga di bawah usia 21 tahun dan di atas 60 tahun, masih harus tetap di rumah.
Dalam pernyataannya, Duterte juga melontarkan peringatan terkait rencana serangan pemberontak Maoist terhadap tentara dan polisi yang mengawal petugas medis dan pasokan kemanusiaan. "Saya bisa menetapkan darurat militer dan tidak ada jalan untuk kembali," tegasnya.
Simak video Suasana Muram Muslim Afghanistan Sambut Bulan Ramadan:
Duterte menempatkan seluruh wilayah di Pulau Luzon -- pulau di utara Filipina yang dihuni lebih dari 100 juta jiwa -- di bawah lockdown sejak 15 Maret lalu. Namun pembatasan-pembatasan juga diterapkan ke area-area padat penduduk lainnya yang ada di luar Luzon. Pembatasan itu diberlakukan di Provinsi Cebu dan Panay yang ada di bagian tengah Filipina dan wilayah Davao, yang ada di bagian selatan Filipina.
Selama lockdown berlangsung, Pulau Luzon terputus dari wilayah Filipina lainnya dan dari dunia. Seluruh penerbangan domestik dan perjalanan via laut, kecuali penyaluran barang esensial, dihentikan sementara. Pos-pos pemeriksaan dan barikade dijaga personel militer dan kepolisian di seluruh wilayah Luzon, demi memastikan semua orang tidak bepergian.
Perusahaan-perusahaan menghentikan operasional dan merumahkan para pekerja. Namun perusahaan yang menyediakan makanan dan obat-obatan, juga bank, perusahaan telekomunikasi dan logistik masih bisa beroperasi.
Data terbaru Johns Hopkins University mencatat total 6.981 kasus virus Corona di wilayah Filipina, dengan 462 kematian.