Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melarang mudik untuk semua warga. Larangan itu agar penyebaran virus Corona tak semakin meluas.
"Mudik semuanya akan kita larang," ujar Jokowi, Selasa (21/4).
Meski sudah ada larangan mudik, sebagian warga di Ibu Kota tetap melakukan perjalanan pulang ke kampung. Jokowi sendiri membeberkan data bahwa ada 24 persen warga yang tetap ingin mudik dan sudah ada 7 persen yang lebih dulu meninggalkan kota balik ke dusun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larangan mudik yang disampaikan Jokowi memang tidak langsung diberlakukan pada hari itu juga. Pemerintah melalui Menteri Perhubungan (Menhub) Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan menekankan larangan mudik untuk warga itu berlaku pada 24 April alias besok. Alhasil, hingga H-1 larangan mudik, sejumlah terminal bus mengalami peningkatan jumlah penumpang, termasuk arus di jalan tol.
Di Gerbang Tol Cikampek Utama tercatat volume kendaraan yang keluar dari Jakarta mengalami peningkatan pada Rabu (22/4) kemarin. Volume kendaraan meningkat hingga 27 persen dibanding sehari sebelumnya.
"Pada tanggal 22 April 2020, berdasarkan perhitungan di Gerbang Tol Cikampek Utama terjadi kenaikan volume arus kendaraan sebanyak 27%," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (23/4/2020).
Sambodo menyebutkan volume kendaraan pada Selasa, 21 April 2020, mencapai 18.753 kendaraan. Sedangkan pada Rabu (22/4) meningkat menjadi 25.797 kendaraan.
Beberapa terminal bus di Jakarta juga terpantau ada lonjakan penumpang menuju daerah. Di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, misalnya, lonjakan jumlah penumpang per hari ini naik 100 persen dibanding hari kemarin. Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen mengatakan, per pukul 16.00 WIB sore tadi, jumlah penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi mencapai 663 orang.
"Kalau hari kemarin data penumpang berangkat dari jam 06.00 WIB sampai jam 18.00 WIB, karena kan pemberlakuan PSBB operasional terminal kan jam segitu, (kemarin) itu 256," kata Revi.