Pengacara PDIP Akui Perintahkan Saeful Lobi Anggota DPR Riezky agar Mundur

Tersangka kasus suap PAW anggota DPR RI, Saeful Bahri menjalani pemeriksaan di gedung KPK. Usai diperiksa, Saeful tampak tertunduk lesu. — Saeful Bahri (Ari Saputra/detikcom)

Jakarta -

Pengacara PDIP, Donny Tri Istiqomah, terkait permohonan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR PDIP ke KPU mengaku memerintahkan terdakwa kasus suap PAW PDIP, Saeful Bahri agar bertemu dengan Riezky Aprilia. Donny meminta Saeful melobi Riezky agar mundur dan kemudian menggantinya dengan Harun Masiku.

"Resminya Desember 2019, kalau September sempat saya minta tolong menemui Riezky ke Singapura, mulai aktif Desember (ikut mengurus permohonan PDIP ke KPU)," kata Donny saat menjadi saksi di sidang kasus suap PAW DPR melalui telekonferensi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (23/4/2020).

Donny menyebut, meski ikut mengurusi permohonan PDIP ke KPU, Saeful bukan anggota tim kuasa hukum. Ia mengatakan Saeful ditugaskan untuk melobi Riezky agar bersedia digantikan oleh Harun Masiku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena seinget saya saudara Saeful ada bisnis banyak di Thailand dan Singapura. Saya minta tolong bisa nggak bantu saya, kan sering ke Singapura," ujar Donny.

"Jadi Saeful anda kirim untuk ketemu Riezky?" tanya jaksa.

"Ya, yang pada intinya memohon pada Riezky siapa tahu mau mundur kalau nggak mau, nggak apa. Karena posisi saya tidak dalam mengambil keputusan kalau nggak mundur saya pecat, nggak mungkin, saya hanya berikan tawaran kalau bersedia mundur saya akan laporkan ke DPP bahwa Riezky bersedia mundur dan kita tidak berantem lagi dengan KPU. Sayangnya Riezky berdasarkan laporan Saeful tidak mau mengundurkan diri," ucap Donny.

Saat dimintai konfirmasi jaksa KPK, Riezky membenarkan adanya pertemuan itu. Riezky mengaku bertemu Saeful di Singapura. Saat itu, Saeful melobi Riezky akan mengganti satu suaranya dengan uang Rp 50 ribu.

Riezky diketahui memiliki suara 44.402, jika dikalikan RP 50 ribu, Riezky akan mendapatkan uang sekitar Rp 2,2 miliar. Namun Riezky menolaknya.

"Yang pasti yang dia sampaikan suara saya mau diganti, satu suara saya jadi Rp 50 ribu," kata Riezky dalam persidangan yang sama.

"Suara saya 44.402, satu suara diganti nominal Rp 50 ribu," imbuh Riezky.

Dalam persidangan sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP mengutus Donny Tri Istiqomah untuk mengurus pengajuan permohonan pergantian antarwaktu (PAW) DPR ke KPU. Hasto menegaskan tidak ada orang lain, selain Donny yang ditugasi untuk mengurus perihal tersebut.

"Kami hanya menugaskan Donny Tri Istiqomah dengan melalui surat tugas. untuk menjelaskan putusan Mahkamah Agung ataupun Fatwa Mahkamah Agung. Dari kami mengeluarkan surat tugas kepada saudara Donny untuk jalankan itu, kami juga kirim surat khusus ke KPU agar KPU juga menjalankan fatwa MA itu," ujar Hasto saat bersaksi melalui video teleconference di sidang kasus dugaan suap PAW anggota DPR RI, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (16/4).

Saeful didakwa memberikan suap kepada eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan senilai total SGD 57.350 atau setara Rp 600 juta melalui Agustiani Tio. Perbuatan itu dilakukan bersama-sama dengan eks caleg PDIP, Harun Masiku.

Uang diberikan dengan maksud agar Wahyu Setiawan mengupayakan KPU RI menyetujui permohonan pergantian antarwaktu (PAW) Partai PDI Perjuangan dari Riezky Aprilia sebagai anggota DPR RI dapil I Sumsel kepada Harun Masiku dapil I Sumsel.

Halaman 1 2

Selanjutnya