Jelang bulan suci Ramadan biasanya Tempat Pekuburan Umum (TPU) Punggolaka Kota Kendari, Sultra sudah ramai dikunjungi oleh peziarah. Namun hingga H-1 bulan puasa, peziarah tampak sepi imbas pandemi corona.
Waty, salah seorang penjual bunga ziarah terkena dampaknya. Dia menuturkan, peziarah yang datang untuk nyekar di bulan Ramadhan tahun ini berkurang. Padahal tahun-tahun sebelumnya sangat padat.
"Sepi sekali, biasa kalau begini kendaraan sudah susah masuk. Padat, tapi ini untung-untung kalau sehari laku," kata Waty, Kamis (23/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bunga ziarah dan air yang dijual dengan harga yang sama seperti tahun sebelumnya yakni Rp 10 ribu. Namun, hasil penjualannya tahun ini tak selaris bulan Ramadhan 2019.
"Harga masih sama, tapi untung-untung kalau ada yang beli. Kalau normal biasa dalam sehari bisa laku sampai 100 ribu, tapi ini laku 30 ribu saja sudah untung" ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Waode Ani. Penjual bunga yang sudah menghabiskan masa kecilnya di TPU ini sangat merasakan perbedaan turunnya jumlah pezirah. Dia ikhlas dagangannya dijual lebih murah demi mendapat penghasilan.
"Saya sudah dari kecil jualan di sini, tapi tahun ini sangat berbeda. Saya biasa jual bunga saya Rp 10 ribu 3 kantong, tapi kalau ditawar Rp 5 ribu 3 kantong saya kasih, yang penting laku," katanya.
Sementara itu, Harlina salah seorang peziarah mengatakan tiap tahun ia datang untuk nyekar. Meskipun dengan adanya wabah pandemi.
"Saya tiap tahun ke sini, tidak ada hambatan karena datangnya hanya berdua, tidak berkelompok. Saya juga pakai masker," pungkasnya.
(idn/idn)