Direktur RSUD Banyumas dr Dani Esti Novia membenarkan ada dua perawatnya yang terinfeksi virus Corona (COVID-19). Kedua perawat ini berjenis kelamin perempuan dan salah satunya diduga terpapar dari pasien.
"Jadi awalnya kami lakukan rapid test semua tenaga kesehatan yang berkomunikasi dengan pasien positif. Ternyata dari beberapa yang diperiksa, satu (hasilnya) reaktif," kata Dani saat dihubungi wartawan, Rabu (22/4/2020).
Dia menjelaskan jika kedua perawat perempuan tersebut masing-masing berusia 44 tahun asal Kecamatan Banyumas dan 38 tahun asal Kecamatan Kebasen. Untuk perawat berusia 44 tahun bertugas di Poliklinik Paru. Perawat ini kemudian diisolasi sejak 2 April 2020 dan menjalani tes swab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perawat tersebut melakukan pelayanan di Poliklinik Paru, bertemu pasien paru, (padahal) waktu itu sudah menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap, tapi tidak tahu kok beliau bisa terpapar," ujarnya.
Kemudian perawat lainnya yang berusia 38 tahun diduga terpapar dari saudaranya. Saudara perawat tersebut berasal dari Bandung dan datang berkunjung ke rumahnya.
"Setelah dikunjungi, besok harinya demam, konsultasi dengan saya, saya sampaikan untuk screening di IGD COVID-19 pada 16 April, ternyata masuk PDP (pasien dalam pengawasan). Ini masuk belakangan," jelasnya.
Saat ini, kedua perawat tersebut tengah menjalani karantina. Secara umum kondisi kesehatan kedua perawat baik.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Banyumas Achmad Husein mengonfirmasi tambahan delapan kasus positif virus Corona di Kabupaten Banyumas. Dua di antaranya merupakan perawat yang bertugas di RSUD Banyumas.