Seorang tenaga kerja wanita (TKW) WNI ditemukan meninggal dunia di Arab Saudi dengan keadaan penuh luka lebam. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih menunggu hasil penyelidikan terkait kejadian tersebut.
"Terkait dengan kasus yang menimpa pekerja migran kita asal Cianjur dengan inisial EN yang ditemukan meninggal dengan luka penuh lebam di Arab Saudi, jadi dalam kasus ini KBRI kita yang ada di Riyadh dan kami yang ada di pusat sudah menindaklanjuti. Kami sudah mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Arab Saudi untuk meminta penjelasan terkait dengan kasus ini," kata Direktur PWNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha dalam telekonferensi, Rabu (22/4/2020).
Judha menyebutkan pemerintah Arab Saudi sudah melakukan penyelidikan, tapi belum menemukan tersangka. Kemlu masih menunggu hasil penyelidikan otoritas setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan informasi terakhir yang kami dapat, sampai saat ini ada penyelidikan pihak kepolisian belum menemukan tersangka. Kami juga masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dari pihak kepolisian," imbuhnya.
Sementara itu, terkait prosesi pemakaman, Judha menyebut sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga. Kemlu juga memenuhi permintaan keluarga korban.
"Sedangkan untuk pengurusan jenazah, kami sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan memenuhi apa keinginan pihak keluarga," ujar Judha.
Sebelumnya diberitakan, tenaga kerja wanita asal Cianjur dikabarkan meninggal di Arab Saudi. TKW itu ditemukan tergeletak di pelataran parkir dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, TKW bernama Evi Novianti binti Dedi (34), warga Kampung Sukaluyu, Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, itu meninggal dunia di Arab Saudi pada 26 Maret 2020. Namun kabar kematian Evi baru diterima keluarga beberapa waktu lalu
Ibunda Evi, Ai Rukiah (52), mengaku keluarga mendapatkan informasi dari pihak KBRI bahwa almarhumah ditemukan di area parkir sekitar 500 kilometer dari Kota Riyadh dengan luka lebam.
"Informasinya begitu, melalui komunikasi telepon, KBRI bilang ada luka lebam. Tidak tahu jadi korban penganiayaan atau bagaimana," ujar Ai kepada detikcom saat dihubungi, Rabu (15/4/2020).
Pihak keluarga berharap segera ada kepastian penyebab kematian jenazah karena diduga ada keganjilan.
"Bahkan KBRI meminta dokumen yang diperlukan, seperti fatwa waris, surat persetujuan pemakaman, surat minta autopsi, dan tuntutan hak almarhumah serta tuntutan tindak pidana jika terbukti minta diproses sesuai hukum yang berlaku di Arab Saudi," tuturnya.