Yogyakarta -
Kabupaten Sleman menjadi kabupaten dengan jumlah kasus positif virus Corona (COVID-19) terbanyak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kendati demikian, Gugus Tugas DIY belum menyebutnya sebagai zona merah.
Berdasarkan laman https://corona.jogjaprov.go.id/data-statistik saat ini terdapat 72 kasus positif Corona di DIY. Adapun rinciannya adalah 35 pasien masih dirawat, 30 pasien sembuh dan 7 pasien positif meninggal dunia.
Sumber dara laman tersebut berasal dari Dinas Kesehatan DIY yang update terakhir pada tanggal 21 April 2020 pukul 16.00 WIB. Masih dari laman tersebut, Kabupaten Sleman menduduki peringkat pertama karena ada 17 pasien positif Corona yang saat ini masih dirawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya disusul Kabupaten Bantul dengan 7 orang, Kota Yogyakarta dengan 6 orang, Gunungkidul 3 orang dan Kulon Progo 1 orang. Sedangkan pasien non-DIY atau pasien yang beralamat di luar DIY ada 1 orang.
Di Sleman sendiri, kasus positif paling banyak berasal dari Kecamatan Ngaglik dan Kecamatan Depok. Untuk Bantul paling banyak berasal dari Kecamatan Kasihan, Gunungkidul di Kecamatan Wonosari, Kulon Progo di Kecamatan Wates dan untuk Kota Yogyakarta paling banyak berasal dari Kecamatan Gondokusuman.
Selain menduduki peringkat pertama untuk jumlah kasus positif Corona di DIY, angka kematian untuk pasien yang terjangkit Corona di Sleman juga tinggi dengan 4 orang. Selanjutnya disusul Bantul dengan 2 orang dan Kota Yogyakarta 1 orang.
Angka kesembuhan di Sleman juga paling tinggi di DIY. Ada 16 pasien yang sembuh di Sleman, disusul Bantul dengan 6 orang, Kota Yogyakarta 5 orang, Gunungkidul 2 orang dan Kulon Progo 1 orang.
ODP Covid-19 di Indonesia 186.330, PDP 16.763:
Sedangkan untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dalam proses uji laboratorium ada 202 orang. Sleman kembali menempati peringkat pertama dengan 104 pasien, kemudian Bantul 40 pasien, Gunungkidul 27 pasien, Kota Yogyakarta 14 pasien Kulon Progo 6 pasien dan non-DIY ada 11 pasien.
Untuk PDP yang negatif di DIY sejumlah 400 orang, dengan rincian Sleman 131, Bantul 119, Kota Yogyakarta 62, Gunungkidul 33 dan Kulon Progo 27. Sedangkan PDP negatif non-DIY 28.
Kabupaten Sleman juga menempati peringkat pertama untuk PDP yang meninggal dalam proses uji laboratorium dengan 6 orang, lalu Kota Yogyakarta 3 orang, Gunungkidul 3 orang dan untuk Bantul dan Kulon Progo masing-masing 1 orang.
Untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di DIY saat ini ada 3.733 orang. Sleman kembali menduduki peringkat pertama ODP dengan 1.244 orang, paling banyak berasal dari Kecamatan Depok.
Disusul Gunungkidul dengan 910 orang dan paling banyak berasal dari Kecamatan Karangmojo, lalu Bantul 719 orang dengan paling banyak dari Kecamatan Banguntapan. Kota Yogyakarta ada 451 orang yang sebagian besar berasal dari Kecamatan Umbulharjo, terakhir Kulon Progo ada 429 orang dan paling banyak dari Kecamatan Wates.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih membenarkan jika Sleman menjadi kabupaten penyumbang kasus Corona paling banyak di DIY.
"(Paling banyak) Kabupaten Sleman, di samping itu penduduk paling banyak dari lima kabupaten juga di Sleman," kata Berty melalui pesan singkat kepada detikcom, Rabu (22/4/2020).
Meski menjadi kabupaten dengan kasus Corona terbanyak di DIY, Berty mengaku belum menyematkan Sleman sebagai zona merah di DIY. Hal itu karena di bidang kesehatan tidak ada istilah zona merah.
"Kalau bidang kesehatan tidak ada istilah zona merah, dari Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa tidak ada penetapan berdasarkan zona," terangnya.
Menurutnya, suatu wilayah dinyatakan zona merah jika sudah ditemukan adanya transmisi lokal. Sedangkan hingga saat ini, Berty menyebut belum ada penularan melalui transmisi lokal di DIY.
"Kasus yang ada di DIY hampir semuanya adalah ditemukan riwayat perjalanan dari daerah yang sudah ada kasus COVID-19," ungkap Berty.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini