Pemprov Jabar akan melakukan rapid test secara intensif di daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sebanyak 0,6 persen dari populasi warga di daerah yang memberlakukan PSBB ditargetkan bisa mengikuti tes tersebut.
Seperti diketahui saat ini PSBB di Bodebek tengah berlangsung sejak 15 April dan akan selesai pada 28 Mei mendatang. Sementara PSBB Bandung Raya berlangsung mulai 22 April-6 Mei 2020 mendatang.
Menurut Berli saat ini 96.000 alat rapid diagnostic test (RDT) telah disebarkan ke 27 kota/kabupaten di Jawa Barat. Per tanggal 20 April 2020, 71.451 pemeriksaan telah dilakukan dan kemungkinan jumlah itu akan terus bertambah.
Hanya saja, Berli mengakui masih terdapat kendala dalam upaya menggelar rapid test di kota kabupaten yang menerapkan PSBB. "Kita masih kekurangan alat untuk melakukan rapid test. Belum datang semua," ungkapnya, Rabu (22/4/2020).
Ditambahkan Berli, persediaan alat untuk rapid test yang tersedia di Provinsi Jawa Barat sudah semakin menipis.
Terkait potensi penambahan jumlah kasus positif COVID-19 di Jabar seiring dengan digelarnya tes cepat, menurut Berli, tenaga kesehatan yang ada di Jabar sudah siap mengantisipasi lonjakan jumlah kasus positif COVID-19.
"Hanya saja, para tenaga kesehatan ini masih perlu dilengkapi APD yang sesuai standar WHO, sehingga mereka terlindungi dari potensi terpapar virus, saat menangani mereka yang positif COVID-19," tuturnya.
Ditambahkan Berli, kurangnya APD standar yang digunakan para nakes saat penanganan COVID-19, juga menjadi prioritas Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar untuk segera dilengkapi ketersediaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga video 62.100 Orang Jalani Rapid Test di DKI, 2.248 Positif:
(yum/mso)