Presiden Joko Widodo telah melarang mudik untuk menekan penularan virus Corona atau COVID-19. Menanggapi pengumuman itu, Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengaku tak mau berpolemik.
"Kami tegaskan bahwa kami tidak akan membuang energi untuk berpolemik pada menerima atau menolak pemudik," tegas Joko Sutopo kepada detikcom di ruang Bappeda dan Litbang Wonogiri, Selasa (21/4/2020).
Jekek--sapaannya--berpendapat saat ini yang lebih utama diperhatikan adalah menangani virus dan dampak pandemi virus Corona. Salah satu langkah yang diambil adalah membangun infrastruktur penanganan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang penting adalah memfokuskan energi untuk membangun infrastruktur. Ada tiga langkah yang diterapkan, yakni pencegahan, penanganan, dan recovery," bebernya.
Langkah pencegahan ditempuh melalui screening, sosialisasi yang masif hingga tingkat RT. Kemudian langkah penanganan ada pada ranah medis, sedangkan untuk recovery dilaksanakan dengan pemberian bantuan sembako maupun program Jaring Pengaman Sosial (JPS).
Jekek yakin, dengan sosialisasi hingga ke tingkat bawah dan langsung menyentuh masyarakat, pemahaman tentang pencegahan virus Corona bisa tersampaikan. Jekek menambahkan pihaknya juga sudah melakukan langkah antisipatif terkait kedatangan pemudik.
"Memang iya ada sebagian warga Wonogiri yang pulang dari perantauan akhir-akhir ini. Namun kami tidak gagap akan hal tersebut. Pemerintah sudah menyiapkan langkah preventif dan promotif melalui tiga langkah itu," ujar dia.
Dia mengakui boro merupakan kultur masyarakat Wonogiri. Ada sekitar 30 persen warga Wonogiri yang merantau. Saat ini terdata sekitar 42 ribu perantau yang mudik, sebagian dari mereka sudah balik dari perantauan.