Lima orang petugas pemulasaran dan pemakaman jenazah yang terindikasi tertular virus Corona di RSUD Banyuwangi ini berjoget di ruangan kamar mayat. Mereka mengabadikan momen itu dengan video TikTok. Mereka bergaya macam-macam. Ada yang menjadi penari hingga suster ngesot. Video TikTok tersebut kemudian diunggah di media sosial dengan tambahan kalimat 'Hanya menghibur Diri sendiri agar lebih semangat... Sabar Ikhlas dan semangat'.
Agus Wahyudi (31) salah satu petugas pemakaman RSUD Blambangan Banyuwangi mengatakan aksi video TikTok yang viral itu dilakukan sebelum pemakaman salah satu PDP yang meninggal dunia, Minggu malam (29/4/2020). Video tersebut sengaja dibuat untuk mengurangi rasa gugup saat melakukan pemulasaran dan pemakaman jenazah yang diduga tertular COVID-19.
"Rasa was-was ada. Saya dan teman-teman akhirnya joget-joget ala TikTok gitu. Biar tidak tegang," ujar Agus kepada detikcom, Senin (20/4/2020).
Menurut pria yang biasa dipanggil Yudi ini, dirinya bersama 6 temannya yang lain itu telah melakukan 3 kali pemakaman untuk pasien terduga tertular COVID-19. Kegiatan itu dilakukan dengan ikhlas dan sabar, meski di dalam hati dirinya merasa was-was dan takut tertular.
"Pasti khawatir mas. Tapi bagaimana lagi tugas kita sebagai petugas pemakaman ya risiko," ujar warga Kelurahan Singonegaran Banyuwangi ini.
Yudi berharap tidak ada lagi jenazah yang diduga tertular virus Corona di Banyuwangi. Karena sedikit banyak hal itu membuat dirinya gusar. Meski sebenarnya dirinya selalu merawat jenazah di RSUD Blambangan. Dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap di rumah dan jangan sampai tertular COVID-19 yang bisa mengakibatkan kematian.
"Makanya jangan keluar rumah. Stay at home. Jangan sampai ketemu saya dan teman-teman di rumah sakit dan di pekuburan dengan kami," tambahnya.
Menurutnya, jenazah yang sudah dimakamkan tidak lagi menularkan kepada manusia. Namun dirinya bersama dengan teman-temannya menggunakan APD lengkap saat memakamkan jenazah yang diduga tertular COVID-19.
"Kita pakai APD lengkap. Jenazah yang sudah dikubur tidak menularkan ke masyarakat. Makanya jangan tolak kami melakukan pemakaman," tambahnya.
Sementara itu, Kholik yang juga sebagai petugas perawatan dan pemakaman jenazah di RSUD Blambangan Banyuwangi mengaku sudah siap lahir batin dalam menjalankan tugas. Bahkan dirinya sempat pamit ke keluarga jika risiko pekerjaannya sangat berbahaya.
"Ya risiko terkecil adalah tertular. Semoga saja tidak. Tapi saya sudah pamit sama istri dan keluarga. Awalnya takut. Tapi karena sudah biasa makanya kita tetap semangat, ikhlas dan sabar," pungkasnya. (iwd/iwd)